Istanbul – Pemerintah Turki menangkap 34 anggota Ikhwanul Muslimin (IM) yang selama aktif menyebarkan paham mereka melalui media sosial. Ini menjadi bukti Turki snagat tegas terhadap para aktivis Al-Ikhwan Al-Muslimun atau Ikhwanul Muslimin .
Dikutip dari kantor berita Al Arabiya, para aktivis IM tersebut aktif di dunia maya dengan tujuan memicu kerusuhan di Mesir. Dari penangkapan itu pula otoritas Turki menyusun daftar nama yang masuk klasifikasi Kode 87.
Kode tersebut berisi nama-nama individu yang dianggap teroris karena membawa ancaman bagi keamanan publik. Di dalam daftar itu ada nama pewarta dan jurnalis asal Mesir yang kini bermukim di Turki, antara lain, Hossam Al-Ghamry dan Mohammed Ibrahim.
Hussam merupakan pewara Al Sharq TV, sebuah televisi yang berbasis di Istanbul. Stasiun televisi itu menjadi corong bagi kelompok oposisi Mesir.Adapun Ibrahim selain berprofesi jurnalis juga juga dikenal sebagai penyair.
Otoritas Turki melakukan serangkaian penangkapan setelah menerima informasi tentang para aktivis Ikhwanul Muslimin yang menjadi buron di Mesir.Para aktivis IM itu baru saja meluncurkan dua stasiun TV yang berbasis di Turki. Kanal itu menjadi corong untuk menyuarakan kekerasan di Mesir. Mereka juga berencana membuat platform di Telegram untuk menyebarkan konten propaganda.
Belakangan ini hubungan bilateral antara Turki dengan Mesir membaik. Imbasnya pihak berwenang Turki bersikap lebih tegas terhadap aktivis Ikhwanul Muslimin yang dikenal getol menentang penguasa Mesir.
Tahun lalu, pihak berwenang di Turki melarang sejumlah stasiun televisi yang dijalankan para aktivis Ikhwanul Muslimin di Istanbul. Sumber Al Arabiya menyebut para aktivis Ikhwanul Muslimin yang baru ditangkap itu akan dideportasi dari Turki.