Turki Sebut Teroris Kurdi Tak Bisa Jadi Sekutu AS

Ankara – Juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menyebut bahwa teroris milisi Kurdi yakni YPG/PKK di Suriah tidak bisa menjadi sekutu Amerika Serikat (AS).

Ucapan ini dilontarkan Kalin setelah Senator AS, Lindsey Graham menyebut AS sebagai “sekutu Kurdi” di Suriah.

“Dear @LindseyGrahamSC, Anda tahu dan telah menyatakan secara publik lebih dari siapa pun hubungan langsung antara teroris PKK dan cabang Suriah PYD & YPG,” cuit Ibrahim Kalin di akun Twitter-nya dan dikutip Anadolu Agency, Rabu (2/1).

“Teroris tidak bisa menjadi sekutu Anda. Sama seperti ISIS [Daesh] tidak mewakili Muslim, PKK tidak mewakili Kurdi di Suriah atau di tempat lain,” tambahnya.

“Saya belajar banyak dari Presiden @realDonaldTrump tentang upaya kami di Suriah yang meyakinkan,” katanya lagi.

“Presiden akan memastikan setiap penarikan dari Suriah akan dilakukan dengan cara untuk memastikan: ISIS dihancurkan secara permanen, Iran tidak mengisi bagian belakang, dan sekutu Kurdi kami dilindungi,” ia menyambung.

Baca juga : Israel Tegaskan Negara Arab Jadi Sekutu Memerangi Iran dan Teroris

“Presiden @realDonaldTrump sedang berbicara dengan komandan kami dan bekerja dengan sekutu kami untuk memastikan ketiga tujuan ini terpenuhi ketika kami menerapkan penarikan,” sembur Kalin.

Seperti diketahui, militer AS di Suriah telah bekerja sama dengan YPG / PKK untuk memerangi ISIS. Kerja sama ini sekaligus melawan keberatan Turki yang menyatakan menggunakan satu kelompok teroris untuk melawan kelompok teroris yang lain adalah tak masuk akal.

Selama lebih dari 30 tahun, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – diklaim bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. YPG/PYD adalah cabang sayap kiri PKK di Suriah.