Jakarta – Pemerintah Turki meminta Jerman segera membebaskan dan memulangkan ratusan warga Turki yang kini ditahan di Jerman karena diduga terlibat aktivitas teroris. Total ada 136 warga yang saat ini ditahan pemerintah Jerman.
Laporan surat kabar Hurriyet, yang dikutip Reuters, Senin (1/10) menyatakan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah menyerahkan daftar 136 orang ke pemerintah Jerman. Erdogan menginginkan agar Jerman mengekstradisi ratusan orang tersebut.
“Saya tidak tahu semua nama tetapi itu adalah daftar substansial. Daftar 136 orang di Jerman,” kata Erdogan.
Erdogan tidak menyebutkan secara spesifik kelompok mana yang termasuk untuk dipulangkan ke Turki. Tapi, dia justru menyinggung dan menyebut Jerman harus lebih efektif dalam melawan anggota jaringan ulama Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika Serikat, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok militan kiri DHKP-C.
Erdogan mengunjungi Berlin pekan lalu dalam upaya untuk memperbaiki hubungan bilateral yang memburuk karena sejumlah warga Jerman dipenjarakan di Turki karena diduga menggerakan upaya kudeta pada Juli 2016.
Namun, laporan Deutsche Welle Turki, membantah pernyataan Erdogan. Menurut laporan yang mengutip pejabat pemerintah Jerman itu, Erdogan tidak memberikan daftar 136 nama tersebut.
Belum ada tanggapan dari kementerian luar negeri Jerman soal permintaan Erdogan itu.
Pada tahun 2016, Jerman pernah mengekstradisi 55 orang ke Turki termasuk delapan orang yang diduga terlibat terorisme. pemulangan kala itu merupakan pertukaran dengan warga Jerman yang diduga membantu Fethullah Gulen melakukan kudeta.
Selama kunjungannya ke Jerman, Erdogan juga disebut meminta memasukan jaringan Gulen sebagai organisasi teroris, tetapi Berlin menolak karena untuk membuktikan jaringan Gullen sebagai teroris masih perlu lebih banyak bukti.
Erdogan juga mengklaim pemerintahannya di masa lalu mengantarkan dokumen ke Berlin yang berisi nama lebih dari 4.000 orang yang memiliki hubungan dengan PKK.