Ankara – Turki bakal memulangkan eks kombatan kelompok teroris Islamic State (ISIS) yang berasal dari luar negeri ke negara asalnya. Pemerintah Turki juga menegaskan negaranya bukan penampungan bagi para anggota ISIS tersebut.
“Kami tidak akan menyimpannya sampai akhir waktu. Kami bukan hotel untuk ISIS,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, seperti dikutip dari AFP, Minggu (3/11).
Soylu mengatakan kebijakan negara Uni Eropa seperti Belanda dan Inggris yang mencabut kewarganegaraan anggota ISIS tidak bisa diterima. Menurutnya, hal itu bukan kebijakan yang bertanggung jawab.
“Itu tidak bisa diterima dalam pandangan kami, itu sama sekali tidak bertanggung jawab. Apa yang kamu ingin aku lakukan dengan terorismu?,” ucap Soylu.
Turki sendiri sudah secara teratur menyerukan kepada negara-negara Eropa untuk memulangkan warga negara mereka yang menjadi anggota ISIS. Namun banyak negara-negara Eropa enggan memulangkan mereka karena takut akan reaksi publik dan masalah keamanan.
Amerika Serikat (AS) sendiri sudah mendorong negara-negara Eropa untuk memulangkan warganya. AS juga melakukan langkah repatriasi tersebut terhadap sejumlah warganya sendiri.