Dialog Pencegahan Paham radikal terorisme dan ISIS saat ini sedang berlangsung, acara yang dihadiri oleh komponen akademik sebagai mitra strategis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sangat semarak dengan hadirnya Tukul Arwana, Peppy dan kawan-kawan, acara yang dibuka dengan lantunan tari saman Aceh yang dalam sejarah tari saman ini merupakan tari penyambutan, tarian penyampaian pesan-pesan kehidupan, pujian-pujian kepada Allah SWT. Tari saman ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
Begitupun dalam penanggulangan paham radikal terorisme perlu ada sinergitas, bersatu padu secara semesta antar komponen yang ada di Bangsa ini harus harmonis dalam bergerak dalam mencegah paham radikal dan terorisme , komponen akademisi intelektual kampus, elemen mahasiswa, elemen pelajar, elemen ulama, pesan Tukul Arwana pada kegiatan ini agar mahasiswa memiliki sumber daya manusianya, sumber daya manusianya yang dimaksud ini adalah dalam dirinya manusia, jatidirinya, jiwa nya, cara berpikirnya dengan cara berpikir positif, berbuat positif, sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa dan pelajar Jangan mau di iming imingi mengatasnamakan agama, mengatasnamakan jihad, mahasiswa harus cerdas dalam menanggapi iming-iming kelompok radikal terorisme, mahasiswa jangan mau terpengaruh atas hasutan dan ajakan paham ini, Tukul arwana sangat mendukung BNPT dan Kemenristekdikti untuk mencegah paham radikal ini masuk NKRI demi menjaga NKRI. Demikian juga aparatur pemerintah harus memiliki soliditas dalam menyusun rencana yang lebih sistematis dalam melakukan pencegahan terorisme.