Islamabad – Sedikitnya tujuh tentara Pakistan dan pasukan paramiliter tewas dan enam lainnya terluka dalam dua serangan terpisah di barat daya dan barat laut negara itu pada Rabu (6/5/2021).
Sebanyak empat pasukan paramiliter tewas dan enam lainnya terluka akibat serangan di distrik Zhob di barat daya Balochistan saat memagari perbatasan dengan provinsi Zabul, Afghanistan.
Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian insiden serupa di wilayah Waziristan Utara dan Waziristan Selatan yang bergolak.
“Teroris dari wilayah Afghanistan menyergap pasukan Korps Perbatasan yang sedang memasang pagar. Empat tentara memeluk syahadat (kesyahidan), sementara enam lainnya terluka,” kata pernyataan ISPR, sayap media dari militer.
Pakistan telah lama menuduh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil dari “tempat berlindung yang aman” di seberang perbatasan.
Untuk mencegah serangan semacam itu, Pakistan memagari perbatasan 2.400 kilometer dengan Afghanistan, juga dikenal sebagai Garis Durand.
Pasukan AS mulai menarik diri dari Afghanistan sejalan dengan perjanjian damai pada 2020 dengan Taliban.
Dalam insiden lain, tiga tentara, termasuk seorang komandan, tewas dalam bentrokan dengan tersangka militan di Waziristan Utara.
Dua tersangka militan juga tewas dalam bentrokan itu, kata militer Pakistan.
Waziristan Utara yang pernah dijuluki sebagai pusat militan adalah salah satu dari tujuh bekas wilayah suku semi-otonom di Pakistan di mana tentara telah melakukan serangkaian operasi sejak 2014 untuk menumpas TTP.
Lebih dari 5.000 tersangka militan dan lebih dari 700 tentara tewas dalam serangan udara, bentrokan, dan ledakan ranjau darat selama enam tahun terakhir.
Namun, angka-angka tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena akses media ke bekas wilayah tersebut.
Operasi berturut-turut telah mendorong TTP menuju negara tetangga Afghanistan, dan Islamabad mengklaim jaringan teroris kini telah mendirikan pangkalan di seberang perbatasan untuk menyerang pasukan keamanan Pakistan.