Baghdad – Enam anggota keamanan Irak tewas dan 11 lainnya luka-luka pada Rabu 11 Agustus dalam ledakan besar di provinsi Salahudin, utara ibukota Irak, Baghdad. Ledakan itu terjadi di sebuah truk yang membawa bahan peledak dan senjata yang ditemukan oleh pasukan keamanan di barat kota Baiji, sekitar 200 km utara Baghdad, Irak .
Ledakan itu terjadi saat pasukan gabungan dari tentara Irak, polisi, dan paramiliter Hashd Shaabi, sedang mengangkut bahan peledak dan senjata dengan truk.
“Akibat insiden ini enam anggota tewas dan melukai 11 lainnya,” kata pihak kepolisian dari provinsi Salahudin, Irak, Mohammed al-Bazi seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (12/8).
Ia menambahkan, komando operasi tengah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. Pasukan keamanan Irak sering mencari bahan peledak dan gudang senjata yang disembunyikan oleh militan dari kelompok ekstremis ISIS.
Biasanya, kelompok ekstremis itu menggunakannya dalam serangan gerilya mereka terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.
Sementara itu, pada Juli 2021, sedikitnya 25 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan bom di sebuah pasar di Ibu Kota Baghdad, Irak.
Dikutip dari laman BBC, serangan bom itu terjadi di pasar yang terletak di wilayah utara Sadr City, saat warga di sana berbelanja untuk bersiap menyambut perayaan Idul Adha.
Itu adalah insiden serangan bom paling mematikan di Baghdad dalam enam bulan.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menyebut salah satu anggotanya meledakkan rompi peledak di pasar itu.
ISIS juga mengatakan berada di balik ledakan bom mobil yang terjadi pada April lalu di pasar lain di Sadr. Empat orang tewas dalam insiden tersebut.