Gianyar – Umat Hindu dan Kristen menunjukkan toleransi beragama di
Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar. Umat Kristen membagikan
minuman dan buah bagi krama desa adat yang ngelawang melintasi kawasan
gereja, Kamis pekan lalu..
Tradisi ngelawang digelar setiap enam bulan sekali, tepatnya Umanis
Galungan. Toleransi ini ditunjukkan oleh pemuda gereja dengan
menempatkan minuman dan buah di pinggir jalan.
Krama yang lewat tak segan mengambil minuman dan buah secukupnya.
Terutama yang kehausan dan lelah saat ngiring ngelawang keliling desa.
“Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tradisi ngelawang,” ujar
Yoel, salah seorang pemuda gereja dikutip dari NusaBali.
Menurut krama, Nyoman Sudarmi, tradisi ngelawang digelar secara turun
temurun. Diikuti oleh krama Desa Adat Puakan, Desa Taro, dan Desa
Tegallalang. Tujuannya, untuk memohon keselamatan. Melintasi
batas-batas desa dengan menyertakan barong dan pratima.
“Puluhan ribu umat Hindu berkumpul untuk ikut tradisi ini,” jelas Sudarmi.