Tradisi Cek dan Ricek Cegah Penyebarluasan Hoax

Bengkulu – Anggota Dewan Pers, Anthonius Jimmy Silalahi, mengajak masyarakat dan insan pers di Bengkulu untuk bersama-sama mengantisipasi penyebarluasan berita bohong atau hoax. Tradisi cek dan ricek disebutnya bisa menjadi pencegah semakin tersebarnya hoax.

Hadir sebagai pemateri di kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisem di Masyarakat di Bengkulu, Kamis (12/10/2017), Jimmy mengatakan masyarakat bisa berperan membendung penyebarluasan hoax dengan cara menahan diri setiap kali menerima kiriman informasi di media sosial.

“Jangan karena suka atas kiriman tersebut, kita share tanpa adanya verifikasi. Cek dan ricek kebenarannya, jikapun benar cek lagi manfaatnya,” kata Jimmy.

Menurut Jimmy, kemauan melakukan cek dan ricek adalah langkah termudah yang bisa membantu membendung peredaran hoax. Untuk cara pengecekan, dia menyarankan masyarakat membandingkan informasi yang diterimanya dengan informasi sejenis dari sumber berbeda. “Jika meragukan kebenarannya, jangan disebar,” tegasnya.

Dorongan menjadikan cek dan ricek sebagai tradisi untuk mencegah hoax tidak hanya disampaikan ke masyarakat, melainkan juga ke insan pers. Jimmy menandaskan, wajib bagi setiap wartawan mengecek kebenaran dan keberimbangan setiap informasi yang diterimanya sebelumnya mengolahnya menjadi sebuah berita.

“Insan pers juga harus berperan. Hoax sudah menggerus kepercayaan masyarakat ke media massa, jangan biarkan itu semakin parah,” tandas Jimmy.

Menjadikan cek dan ricek untuk setiap informasi, masih kata Jimmy, merupakan keterlibatan nyata masyarakat dan institusi pers terlibat aktif dalam upaya pencegahan terorisme. Ditegaskannya, BNPT dan aparat keamanan tidak bisa menyelesaikan permasalahan terorisme tanpa adanya keterlibatan masyarakat.

“Terorisme musuh bersama, maka harus bersama-sama kita perangi,” tutupnya.

Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme merupakan salah satu metode yang dijalankan di kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah Visit Media, kunjungan dan diskusi ke redaksi media massa pers untuk mensosialisasikan program pencegahan terorisme. [shk/shk]