Yogyakarta – Tony Sumarno menjadi salah satu korban bom yang meledak di Hotel JW Marriot, beliau hadir sebagai pembicara untuk menuturkan kisahnya kepada para peserta Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS Bersama Muhammadiyah bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Kegiatan dialog yang melibatkan 1000 masyarakat dan pelajar tersebut dilaksanakan di Aula Sportorium UMY Yogyakarta pada kamis, 28/07/2016.
Toni, membagi kisah pilu kejadian bom yang meledak di JW Marriot kepada peserta dialog dengan menuturkan apa yang masih terekam dalam memori ingatan dan sebuah video berbagai kejadian bom yang mengguncang tanah air, bom bali dan bom JW Marriot yang begitu dahsyat mengguncang tanah air telah menyebabkan ratusan korban meninggal maupun cacat seumur hidup, kejadian – kejadian tersebut telah menyebabkan trauma yang mendalam bagi korban yang masih hidup maupun keluarga korban bom.
Gambar – gambar kerusakan akibat bom yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana dahsyatnya ledakan hingga merusak apa saja yang berada dalam radius ledakan, tony sebagai korban bom yang kini ikut terlibat secara aktif dalam mengkampanyekan anti kekerasan dan anti terorisme menampilkan pula beberapa gambar ketika tony berkunjung ke para napi yang telah bebas maupun yang masih didalam lapas, tony pun secara ikhlas berdamai dengan para mantan teroris.
menurut pak tony yang paling mengesankan buat dirinya adalah ketika salah satu mantan teroris Umar Patek menjadi imam sholat “saya ingin di imami sholat oleh mantan teroris”. ujarnya
Sebelum mengahiri testimonya tidak lupa tony berpesan kepada seluruh elemen bangsa dan terutama remaja agar selalu mawas diri, berhati – hati agar tidak terjebak menjadi kelompok radikal yang telah membuat sengsara banyak orang.