Surabaya – Toleransi adalah kunci dalam merekatkan persatuan dan perdamaian di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan toleransi, Indonesia yang terdiri enam agama resmi, akan semakin kuat dan indah.
Hal inilah yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menamkan semangat toleransi di tengah suasana Idul Fitri 1444 Hijriah. Itu dibuktikan dengan dengan menerima silaturahim pengurus dan keluarga Badan Musyawarah antar Gereja (BAMAG) – Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (BAMAG – LKKI) di Gedung Negara Grahadi Surabaya (26/4/2023).
“Di tengah momen lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, silaturahim ini menjadi wujud nyata Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa, Mitreka Satata,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Kamis (27/4/2023).
Pada kesempatan itu, Khofifah melakukan silaturahim dan halal bi halal secara virtual dengan pengurus BAMAG – LKKI dari berbagai provinsi di Indonesia. Gubernur Khofifah merasakan suasana silaturahim tersebut sangat indah.
“Dari Bumi Majapahit Jatim ini dulu diperkenalkan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu sebab tidak ada kewajiban yang berbeda,” kata Gubernur.
Karena itu, lanjut Khofifah, dari Bumi Majapahit ini mengalirlah kasih dan damai.
“Dari Bumi Majapahit ini mengalirlah moderasi dan toleransi di antara keberagaman yang ada,” katanya.
Terkait toleransi terhadap perbedaan, Khofifah telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mendidik dan mengembangkan putra-putri bangsa di Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya. Di tempat ini mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul atas dasar persaudaraan, persatuan dan ke-bhinnekaan.
“Tadi para pendeta dan romo menitipkan anak-anak asal daerahnya. Kami ingin menyampaikan bahwa terminologi Asrama Mahasiswa Nusantara itu kami yang mengusulkan. Karena kami lihat banyak mahasiswa luar Jawa yang kuliah di Jatim. Maka kami ingin mereka menjadi Indonesia,” ucapnya.
Khofifah menjelaskan harus ada proses yang disiapkan dari berbagai keberagaman agar bisa menjadi kekayaan bangsa dan negara.
“Salah satu prosesnya adalah dengan membuat mereka saling mengenal provinsinya sendiri maupun provinsi lainnya secara menyeluruh,” ucapnya. (