Toleransi dan Tolong Menolong Antarumat Beragama Harus Jadi Kebudayaan Bersama

Bantul – Keharmonisan antarumat beragama di Kabupaten Bantul dan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dijaga guna
mewujudkan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan. Hal
itu dikatakan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat menghadiri Upacara
Melasti pada rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi 2024 di Pantai
Parangkusumo, Bantul, Minggu (3/3/2024).

“Pemerintah sangat berkepentingan dan kita semua warga DIY juga sangat
berkepentingan bahwa keharmonisan antarumat beragama harus kita jaga,”
kata Abdul Halim.

Menurut dia, toleransi dan saling tolong-menolong antarumat beragama
harus menjadi kebudayaan bersama. Hal itu sesuai cita-cita dan visi
Pemkab Bantul yaitu terwujudnya masyarakat Bantul yang harmonis,
sejahtera, dan berkeadilan.

“Harmonis artinya guyub rukun tidak ada konflik, saling
tolong-menolong, gotong royong, saling toleransi itulah kehidupan
harmonis yang kita cita-citakan. Dan sampai hari ini, mudah-mudahan
seterusnya Kabupaten Bantul dan DIY ini masyarakatnya harmonis,” ujar
dia.

Bupati mengatakan bahwa masyarakat Bantul dan DIY adalah masyarakat
yang menghargai perbedaan, karena disadari bersama bahwa kebhinnekaan
adalah sunnah Tuhan, atau kebhinnekaan adalah takdir Tuhan yang
siapapun tidak bisa menolaknya.

“Kita sebagai umat manusia, kita sebagai makhluk-Nya hanya bisa
menerima takdir Tuhan ini dengan menyikapinya sebaik-baiknya, dengan
selalu menjaga keharmonisan. Menjaga dan mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan agar kehidupan kita ini senantiasa bisa guyub, rukun,
harmonis, dan damai,” katanya.

Lebih lanjut Abdul Halim mengatakan, untuk mencapai kehidupan yang
harmonis itu tentu menjadi tanggung jawab semuanya, seluruh umat
beragama di Kabupaten Bantul dan DIY, karena semua yakin, bahwa semua
agama selalu mengajarkan kehidupan yang harmonis dan pentingnya
kerukunan.

“Kita sama-sama makhluk Tuhan yang harus menjaga keselarasan alam ini.
Kami mengucapkan selamat kepada umat Hindu atas peran serta dan
partisipasinya secara aktif di dalam pembangunan Bantul dan DIY, dan
semoga senantiasa bisa kita tingkatkan kerukunan dan keharmonisan demi
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup kita bersama-sama,” katanya.

Upacara Melasti di Pantai Parangkusumo Bantul tersebut diikuti ribuan
umat Hindu dari Bantul dan DIY, serta dari wilayah di Jawa Tengah.

Upacara Melasti merupakan salah satu rangkaian perayaan Nyepi dengan
tujuan membersihkan segala kotoran badan dan pikiran (bhuana alit),
serta upacara (bhuana agung) melalui prosesi ritual keagamaan akibat
perputaran karma selama satu tahun dan berbagai perbuatan buruk atau
negatif terhadap alam dan manusia.