Tokoh Agama Sumut Diberi Vaksin Ideologis untuk Lawan Ekstremisme

Medan – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Wilayah Sumatera Utara menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan Kementerian Agama dalam menangkal penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di tengah masyarakat.

Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Hari Besar Islam yang digelar di Hall Saka Hotel, Jalan Gagak Hitam No. 14, Medan Sunggal, Kota Medan.

Acara ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah di Sumatera Utara.

Dalam kegiatan tersebut, Densus 88 bersama Kanwil Kemenag Sumut memperkenalkan konsep “Vaksin IRET”, yakni pendekatan edukatif yang bertujuan memperkuat daya tahan masyarakat terhadap pengaruh ideologi yang menyesatkan dan memecah belah bangsa.

Tim Cegah Satgaswil Sumut Densus 88 AT menyampaikan materi tentang strategi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Tim menekankan pentingnya menjadikan hari-hari besar Islam bukan sekadar perayaan ritual, tetapi juga momentum memperkuat nilai cinta tanah air, semangat kebangsaan, serta moderasi beragama.

Sekretaris MUI Kota Medan, Prof. Dr. Mustafa Kamal Rokan, M.A., menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan seharusnya membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat.

Menurutnya, keseimbangan dalam pelaksanaan perayaan keagamaan dapat menjadi benteng terhadap penyusupan paham yang bersifat memecah belah.

“Perayaan yang kreatif, inklusif, dan penuh kebersamaan akan memperkuat kohesi sosial serta menjadikan masyarakat semakin guyub dan harmonis,” ujar Prof. Mustafa Kamal.

Sementara itu, Dr. Abdul Rahman, M.Pd., Dosen Fakultas Agama Islam UMSU, menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW seharusnya dimaknai sebagai momentum meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sosial dan kebangsaan.

Di sisi lain, Dr. H. Zulfan Efendi, S.Ag., M.Si., Kepala Bidang Penais dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sumut, memberikan apresiasi terhadap sinergi positif antara Kemenag dan Densus 88.

Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga seperti ini menjadi modal penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Sumatera Utara.

Densus 88 AT Sumut menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor ini bukan hanya langkah preventif, tetapi juga bagian dari strategi edukatif, kolaboratif, dan humanis untuk memperkuat moderasi beragama di masyarakat.

Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat semakin tangguh menghadapi pengaruh paham radikal dan mampu menjadi pelopor perdamaian di lingkungannya masing-masing.