Radikalisme dan terorisme telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat kita, kedua paham itu menyalahgunakan ajaran agung agama dengan menyebarkan kekerasan dan kehancuran. hal tersebut tentu bertentangan dengan ajaran utama agama yang berisi pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan, karenanya penyebaran paham radikal dan teror harus segera dihentikan.
Menggandeng tokoh-tokoh agama yang ada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan dialog pencegahan terorisme dengan tema “Dialog Antar Tokoh Agama Dalam Mengamalkan Ideologi Bangsa dan Pencegahan Terorisme” hari ini Rabu, 25 November 2015 di Aula Kampus IAIN Palangkaraya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 270 orang peserta yang berasal dari kalangan tokoh agama dan agamawan muda serta lembaga keagamaan / organisasi keagamaan yang ada di Palangkaraya. Diakui oleh beberapa peserta bahwa mereka sangat antusias dengan dialog ini, hal ini merupakan indikasi kuat bahwa masyarakat semakin sadar akan bahaya paham radikalisme dan terorisme. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 9 pagi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dan pendidikan di Palangkaraya dan dari BNPT, beberapa diantaranya adalah; Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag (mantan ketua sekolah tinggi islam negeri Palangkaraya), Dr. Marko Mahin, MA (pembantu rektor 1 universitas kristen Palangkaraya), Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si.,D.Phil (ketua sekolah tinggi agama hindu negeri Palangkaraya), Ustad Abdu Rhaman Ayub (mantan teroris), dan Dr. Hj. Andi Intang Dulung. M.HI (kasubdit FKPT Deputi 1 BNPT)
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman serta wawasan yang benar terhadap ideologi bangsa dan bahaya terorisme kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya kepada tokoh agama dan agamawan muda agar tidak menyimpang dari ideologi dan ajaran agama yang benar.