SINGKAWANG, hari ini, (Senin, 21 September 2015) para tokoh agama dan masyarakat berkumpul di kota Singkawang dalam rangka Pencegahan radikal Terorisme. Sebagai salah satu kotamadya di Kalbar dengan jumlah penduduk sebanyak 246.306 jiwa dan menjadi salah satu wilayah perbatasan dari Kalimantan Barat dengan wilayah Barat yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Laut Natuna dan Samudera Pasific, Singkawang memiliki potensi cukup rentan terhadap masuknya gerakan radikal terorisme. Toleransi antara agama dan suku telah sejak lama dibangun, karenanya diperlukan upaya nyata untuk mempertahankan hal tersebtu dari gangguan radikal terorisme yang bisa masuk kapan saja. Acara dimulai pukul 08.00 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Barat (FKPT Kalbar) melaksanakan dialog dengan tokoh-tokoh agama se-Kalimantan Barat dalam rangka pencegahan kelompok radikal terorisme. dalam dialog ini akan diadakan pula komitmen bersama untuk menangkal tumbuh kembangnya gerakan radikal terorisme di Kalbar, khususnya dikota Singkawang.
Dialog ini dibuka oleh Sekda Kota Singkawang dan hadiri oleh unsur ulama, tokoh–tokoh agama di Kalimantan Barat, Dr. Aria Djalil, Ph.D., mantan atase pendidikan dan kebudayaan Kedubes RI di Canberra, Australia, Dr. Elias Tana moning, Ph.D., direktur Outreach international, Dr Kristianus Atok, Msi., dosen antropologi fisip UNTAN, Dr Wajidi Sayadi,MA., dan Ketua FKUB Kalbar.