Jakarta – TNI menyambut baik upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk lebih mensinergikan program deradikalisasi. Sinergi antar lembaga dan instansi terkait wajib dilakukan karena program deradikalisasi akan sangat susah bila dilaksanakan sendiri-sendiri.
“Kami menyambut baik kegiatan ini untuk mempererat dan memperkuat program deradikalisasi dalam pencegahan terorisme. Kita memang harus menyamakan persepsi, kebersamaan, dan tukar informasi dalam melaksanakan deradikalisasi ini. Dengan adanya persepsi yang sama, deradikalisasi akan lebih mudah dan hasilnya akan lebih terlihat,” bunyi sambutan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang disampaikan oleh Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Program Deradikalisasi BNPT Tahun 2016 di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Selain sinergi, lanjut Mayjen Wiyarto, komitmen dari masing-masing instansi juga penting agar program deradikalisasi menjadi lebih terkoordinasi. Artinya masing-masing instansi konsepnya seperti apa dan itulah yang peru disinergikan ke instansi lainnya sehingga program deradikalisasi bisa berjalan baik, lancar, terjadi sinergitas, dan peran TNI dalam program deradikalisasi.
Dari internal TNI sendiri, kata Wiyarto, pihaknya sudah melakukan program deradikalisasi dengan melakukan konsolidasi satuan, meningkatkan interaperbilitas, dan serbuan teritorial. Itu diwujudkan dengan dilakukannya aktualisasi atau sosialisasi ancaman nyata bahaya terorisme yang dihadapi bangsa kita dengan membangun kekuatan sosial, kebersamaan, ketahanan wilayah melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Mayjen Wiyarto menambahkan bahwa selama ini Panglima TNI sudah melakukan sosialisasi ancaman nyata bangsa kita yaitu proxy war dan menggunakan pihak ketiga. Panglima TNI juga sudah berkeliling ke 32 Perguruan Tinggi dan pondok pesantren terkait bahaya laju pertumbuhan penduduk dari 7 miliar tahun 2012 menjadi 12 miliar tahun 2043. Dengan pertumbuhan itu maka kebutuhan energi pangan dan air akan meningkat.
“Ini tantangan karena sumber energi ada di Indonesia. Mereka menggunakan berbagai cara untuk mewujudkan tujuannya. Kita berada di wilayah yang digunakan berbagai kepentingan dunia. Artinya secara tidak sadar, kita berada dalam ancaman besar. Salah satunya terorisme,” jelas Wiyarto.
Selama ini peran TNI, kata Wiyarto, sudah melaksanakan program deradikalisasi itu baik matra darat, laut, dan udara. Gelar pasukandi seluruh Tanah Air juga bisa dimanfaatkan. Ini perlu disosialisasikan dan sinergi dengan BNPT akan lebih meningkatkan pelaksanaan program tersebut.
“Sosialisasi harus terus dilakukan dan jangan hanya jadi slogan. Semua bicara deradikalisasi, tapi tidak tahu apa yang dibicarakan. Makanya mari kita bikin konsep yang terpadu untuk menjalankan program deradikalisasi. Ke depan, sinergi harus lebih kuat karena ancaman terorisme memang makin nyata,” tutur Mayjen TNI Wiyarto.
Untuk itulah, Wiyarto meminta kepada BNPT agar data-data yang ada diberikan kepada lembaga dan instansi terkait lainnya. Disitu bisa dijelaskan mana yang harus dijaga dan mana yang bisa dibuka. “Semua harus diinformasikan kepada pelaksana lapangan sehingga program deradikalisasi bisa berjalan lebih baik lagi,” pungkas Mayjen TNI Wiyarto.