TNI-Polri Bersinergi Cegah Terorisme & Radikalisme saat Nataru 2023

Jakarta – TNI dan Polri berkomitmen untuk saling bersinergi mencegah serangan aksi terorisme selama momen perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Dalam Apel Gelar Pasukan Terpusat Operasi Lilin 2022 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan ancaman teroris menjadi gangguan serius yang harus diwaspadai dan diantisipasi melalui deteksi dini serta pencegahan secara tegas (preventive strike).

“Perlu saya tekankan bahwa aksi teroris, seperti di Polsek Astanaanyar (Bandung, Jawa Barat), tidak boleh terjadi lagi. Maka kedepankan deteksi dini dan preventive strike dan mencegah aksi-aksi teror,” kata Listyo Sigit dalam keterangannya, Kamis (22/12).

Upaya pencegahan tersebut, lanjut Sigit, dilakukan dengan mengoptimalkan penjagaan ketat di pusat keramaian, tempat ibadah, dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi target serangan teror.

Menurut dia, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah bergerak jauh sebelum insiden Astanaanyar dengan memantau seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kantong-kantong jaringan teroris. Polri juga melakukan sterilisasi di tempat-tempat yang terjadi keramaian, termasuk tempat ibadah.

“Tetap kami pasang x-ray. Bagi yang akan melaksanakan ibadah, tentunya akan dilakukan pemeriksaan, barang-barang yang dibawa dibatasi,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Polri juga memastikan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 berjalan aman dan lancar. Selain bersinergi dengan TNI, Polri juga melibatkan pemerintah daerah bersama dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) dan organisasi kepemudaan di daerah.

“Imbauan-imbauan dari seluruh elemen menjaga agar, aman, dan wilayah kondusif dari ancaman teroris. Ini terus dilakukan,” kata Sigit.

Selaras dengan Listyo Sigit, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan TNI akan menyokong Polri dalam antisipasi tindakan teror.

“TNI punya pasukan antiteror, akan kami siagakan, bersama-sama bersinergi dengan Polri. Jika dimungkinkan terjadi (serangan teror), (TNI) siap diperbantukan dan siap melaksanakan,” kata Yudo.