Palu – Setelah sempat absen dalam Operasi Tinombala di Kabupaten Poso sejak awal tahun 2020, TNI akan segera kembali membantu Polri dalam operasi perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di kawasan tersebut..
Hal tersebut diungkapkan Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf saat mengunungi Sekretariat Bersama (Sekber) Jurnalis Sulawesi Tengah, Selasa (21/7/2020). Farid mengatakan koordinasi di tingkat Mabes Polri dan Mabes TNI sedang dilakukan. Salah satunya untuk membentuk tim bersama dalam operasi itu.
“Pak Kapolri sudah menyurat ke Mabes TNI untuk keterlibatan TNI di operasi itu lagi. Yang pasti kami selalu siap,” kata Farid, Selasa (21/7/2020).
Selain Kapolri, pimpinan daerah baik Poso maupun Provinsi Sulteng juga sudah menyurat untuk meminta keterlibatan TNI menyelesaikan masalah Poso. TNI di Sulawesi Tengah, tinggal menunggu perintah Mabes.
Mengenai jumlah personel TNI yang akan dilibatkan kembali dalam operasi itu, Farid mengaku belum ada penetapan jumlah. Walau begitu pihak Korem 132 Tadulako menurut Farid punya perkiraan jumlahnya.
“Kemungkinan sekitar dua kompi personel. Keputusan untuk keteribatan TNI sesuai dengan aturan atau hanya jika diminta,” katanya.
Terlibatnya kembali TNI diharapkan memperkuat operasi yang saat ini fokus memburu 12 anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah pegunungan Poso.
Farid juga mengimbau agar mereka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di Poso segera menyerahkan diri ke petugas keamanan.
“Mereka juga saudara kita jadi silakan menyerahkan diri. Saya jamin tidak akan ada kekerasan oleh aparat terhadap mereka yang menyerahkan diri,” imbau Farid.
Sebelumnya Mabes Polri kembali memperpanjang operasi Tinombala yang telah berakhir pada 28 Juni 2020 setelah sebelumnya diperpanjang selama enam bulan, dimulai pada Desember 2019 lalu. Pada Tahap III, operasi itu diperpanjang selama 94 hari, terhitung mulai 29 Juni sampai dengan 30 September 2020.