Palu – Dalam waktu dekat ini, tepatnya 15 Agustus 2020, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan kembali dilibatkan dalam Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal mengatakan, TNI akan memberi bantuan kepada Polri dalam menuntaskan persoalan yang ada di Poso.
“TNI nanti akan bergabung dengan Brimob untuk melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris Poso di atas gunung. Tentunya nanti ada yang bekerja di bawah seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas kita, kemudian di penyekatan-penyekatan itu nanti akan kita bagi,” jelas Kapolda Syafril dalam keterangannya, di Mapolda Sulteng, Selasa (11/8).
Kapolda Syafril mengatakan, dengan pelibatan TNI dalam operasi ini diharapkan kasus terorisme yang sudah terjadi selama 20 tahun ini bisa segera berakhir.
“Itu yang jadi pemikiran kita melibatkan TNI. Kepada kelompok teroris pilihannya mati atau menyerahkan diri,” tegas Kapolda.
Seperti diketahui kelompok sipil bersenjata yang saat ini berada di atas pegunungan Poso belum seluruhnya tertangkap.
Ada sekitar 12 orang lebih yang saat ini berada di atas pegunungan Poso. Kapolda Syafril mengatakan para pengikut Ali Kalora akan semakin bertambah.
“Dari hasil evaluasi terjadi fluktuasi. Ada yang ditangkap. Namun ada yang naik lagi. Seperti contohnya DPO yang sudah ditangkap 5 orang. Dari 5 itu, 3 orang mati tertembak, 2 orang ditangkap,” jelas Kapolda Syafril.
Atas dasar itulah Operasi Tinombala di Poso yang telah berakhir pada 28 Juni 2020, akhirnya kembali diperpanjang hingga 30 September 2020 mendatang. Dengan pelibatan TNI di dalamnya, diharapkan kasus terorisme di Poso segera berakhir.