Cianjur – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan, ada empat masalah bangsa Indonesia yang perlu diatasi bersama semua elemen bangsa, termasuk mahasiswa dan pemuda. Empat tantangan itu adalah radikalisme dan terorisme, ketimpangan sosial, narkoba, dan korupsi.
“Keempat tantangan itu perlu peran masyarakat serta mahasiswa untuk mengatasinya. Jika masalah korupsi, dari tahun ke tahun malah meningkat. Bahkan, hampir seluruh para pejabat negara dan pihak swasta sudah terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” kata Tjahjo Kumolo di hadapan para peserta Jambore Kebangsaan dan Wirausaha di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (25/10/2017).
Dikatakan, yang paling menjadi tantangan bangsa Indonesia adalah radikalisme dan terorisme. Dia meyakini bahwa peserta Jambore Kebangsaan dan Wirausaha punya komitmen yang sama dan berani menentukan sikap siapa kawan dan lawan. Terutama golongan yang ingin mengubah ideologi yang ingin mengubah Bhinneka Tunggal Ika. Yang ingin mengubah UUD 1945 yang ingin mengubah NKRI untuk bersatu.
Salah satu contoh organisasi yang mendaftarkan ke Kementerian Dalam Negeri, yaitu Gafatar. “Silakan mendaftar sebagai organisasi di Indonesia, tapi harus punya komitmen tidak boleh punya keinginan dan gagasan untuk mengubah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Untuk melawan kelompok itu bukan hanya tugas tugas tentara dan kepolisian, tetapi semua elemen bangsa,” jelas Tjahjo Kumulo.
Dijelaskan, jika tidak diatasi mengatasi radikalisme dan terorisme bersama, negara ini bisa hancur dan terpecah belah. Tjahjo pun mengakui bahwa pemuda dan mahasiswa mempunyai bagian dan harus berperan. Yang sejak awal punya komitmen yang sama dan bernegara.
Sementara itu, Kejaksaan harus terus menerus didorong dan penegak hukum ini termasuk pengadilan harus objektif, harus mampu melakukan langkah-langkah pencegahan. Langkah-langkah yang berkaitan dengan pemidanaan yang berkaitan dengan untuk meredam masalah soal korupsi. Saat ini, narkoba sudah menjadi darurat nasional. Dalam setahun rata-rata 60 orang meninggal per hari tanpa melihat dari mana asalnya.
Selain itu, masalah ketimpangan sosial juga harus dicermati karena banyak masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal. Tidak hanya itu, pangan di Indonesia juga masih jadi tantangan. “Pangan, garam saja masih impor, ini juga menjadi tantangan kita bersama. Agar tiga hal ini bisa terwujud dengan baik. Agar peran mahasiswa dan elemen masyarakat yang lain harus bisa bergerak untuk mewujudkan hal itu,” pungkasnya.