Tangerang – Bahrun Naim merupakan penghubung antara elite ISIS dengan kelompok yang ada di Indonesia. Jika Bahrun Naim benar-benar tewas, kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, jelas akan berpengaruh pada aksi teror di Indonesia.
“Sangat, peran dia middle man antara ISIS elite dengan kelompok pimpinan dan tokoh-tokoh bahkan kepada operatif, artinya pelaku langsung yang ada di Indonesia,” katanya di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/12/2017).
Karena bisa berkomunikasi dengan para elite ISIS yang ada di Suriah dan kelompok yang ada di Indonesia, lanjut Tito, peran Bahrun Naim seperti Hambali pada era Al-Qaeda. Tepatnya sebagai perantara. “Jadi peran dia kira-kira mirip dengan peran Hambali pada saat zaman Al-Qaeda dengan JI (Jamaah Islamiyah), perantaranya itu adalah Hambali,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Hambali dituding bertanggung jawab atas peristiwa bom Bali 12 Oktober 2002 yang menewaskan 200 orang. Hambali disebut memberikan suplai uang dan mengatur rencana operasional Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah.
Sejauh ini, Tito mengaku, pihaknya belum dapat memastikan soal kabar tewasnya Bahrun Naim. Menurut Tito, bisa jadi kabar ini merupakan trik Bahrun Naim agar tak dikejar aparat. “Kita belum bisa memastikan, kecuali kalau mendapatkan orang tertentu yang tahu dengan mata kepala sendiri di jaringan itu, baru kita bisa pastikan,” ujarnya.
Tito menegaskan, pihaknya juga sedang mengejar pihak yang menyebarkan informasi tewasnya Bahrun Naim melalui media sosial. Timnya tengah bekerja untuk menemukannya. “Itu pasti (cari yang sebar informasi di medsos). Itu sedang berjalan sekarang. Tapi saya tidak sampaikan detil karena nanti ketahuan sama mereka,” ujarnya.
Bahrun Naim disebut terlibat dalam berbagai aksi teror di Indonesia. Mulai dari bom Thamrin, jaringan yang ditangkap di Waduk Jatiluhur, hingga bom panci Bekasi tak terlepas dari peran pria tersebut.