Tinjau Pemugaran Candi Prambanan, Wapres: Toleransi Beragama di Indonesia Tinggi, Kerukunan Harus Dijaga

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI, K. H. Ma’ruf Amin menyebutkan pemugaran Candi Prambanan dan sejumlah candi peninggalan sejarah lainnya disekitarnya sebagai salah satu langkah melestarikan budaya dan sejarah Indonesia.

“Saya apresiasi bahwa peninggalan masa lalu kita itu bisa terjaga dengan baik dan lingkungannya bisa dijaga dengan suasana yang teduh. Dan kemudian juga saya lihat lihat bangunan-bangunannya yang sebenarnya sudah hancur bisa direkonstruksi kembali,” ujar Wapres dalam keterangannya, Minggu (11/12).

Proses pemugaran dan perbaikan tersebut kata Wapres bukanlah suatu hal yang mudah karena membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang.

“Meskipun sekarang sudah ada beberapa bisa dibangun kembali. Walaupun jumlah yang harus dikembalikan cukup banyak di candi prambanan saja sampai 200, belum lagi di candi Sewu, dll,” ucap Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menilai dengan pemugaran tersebut dapat menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia itu sudah lama menhenal peradaban memiliki kerja karya luar biasa yang jadi keajaiban selain Borobudur, ternyata ada Prambanan.

“Ini menunjukan bahwa Bangsa Indonesia sudah lama memiliki kebudayaan yang tinggi. Karena itu, ini bisa menjadi dorongan, motivasi, kepada kita untuk bisa berkarya sebagai bangsa lebih baik,” lanjutnya.

Kiai Ma’ruf juga melihat ada nilai toleransi tertanam di warga sekitar. Sekalipun di sekitar ini semua orang beragama Islam, tapi peninggalan agama Hindu dan Buddha itu tetap dijaga, diperhatikan, bahkan dirawat dengan baik.

“Itu juga menunjukkan toleransi beragama di Indonesia sangat tinggi, kerukunannya juga dijaga,” kata Wapres.