Puncak – Seorang aparat kepolisian personel Ops Rasaka Cartenz wilayah Puncak bernama Bripda Aite Kulua rutin mengumpulkan 16 anak-anak kecil Papua untuk latihan baris berbaris dan penghormatan bendera Merah Putih. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan anak mulai dari usia dini.
Kegiatan berlangsung di halaman Mapolres Puncak, Distrik Ilaga, Papua Tengah, dan Bripda Aite dengan penuh antusias memberikan materi kepada anak-anak yang bersemangat untuk belajar.
“Selain mengajarkan baris berbaris, kami juga memberi penekanan pada pentingnya wawasan kebangsaan untuk membentuk rasa cinta tanah air dan identitas nasional pada anak-anak,” tutur Aite dikutip dari laman tribun-papua.com.
Para anak yang ikut serta dalam Program Si-Ipar di tempat tersebut antara lain, Dewi Alom, Yemince Tabuni, Desi Tabuni, Anceli Kogoya, Mako Kogoya, Nebi Murib, Lara Ayudia, Jekson Tabuni, Jhon Tabuni, Amsal Mom, Salomon Tabuni, Yulipen Kogoya, Francina Murib, Bilgates Wakerkwa, Mison Kogoya dan Arius Tabuni.
“Agar suasana yang menyenangkan dan interaktif, Kami mencoba menciptakan suasana yang mendorong anak-anak untuk aktif dan berani tampil. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk lebih berani dan percaya diri,’ ungkap Aite.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo selaku Kabid Humas Polda Papua, menyampaikan bahwa pemberian materi wawasan kebangsaan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Si-Ipar yang dimana bertujuan untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan pendidikan di Kabupaten Puncak.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, Kabupaten Puncak memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, yakni mencapai angka 43,87. Oleh karena itu, kehadiran program Si Ipar diharapkan mampu menjadi langkah yang baik dalam memperbaiki kondisi pendidikan di daerah tersebut.
“Dengan semangat belajar dan dukungan dari personel Ops Rasaka Cartenz seperti Bripda Aite Kulua, kami berharap anak-anak di wilayah Puncak dapat memiliki akses dan kesempatan yang lebih baik dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” harap Kasatgas.