Makassar – Pasca pelemparan dan meledaknya bom rakitan di Mapolsek Bontoala, Makassar pada 1 Januari 2018 lalu, pihak kepolisian mengintensifkan pengamanan terutama menjelang Pilkada di Sulsel, isu radikalisme menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.
Dikutip dari www.pojoksatu.id kepala Kesbangpol Sulsel Asmanto Baso Lewa mengatakan, Sulsel merupakan salah satu barometer terkait situasi keamanan secara nasional.
“Bom-bom juga terjadi di Sulsel, bukan hanya di Jakarta dan Bali bahkan terakhir Bontoala,” kata Asmanto, kemarin.
Menurut Asmanto, peristiwa pelemparan dan meledaknya bom rakitan di Mapolsek Bontoala menjadi signal bagi stakeholder bahwa persoalan radikalisme di Sulsel harus menjadi perhatian serius.
Terlebih, Polri telah memprediksi situasi politik Sulsel masuk zona merah dalam menghadapi pilkada serentak 2018.
Asmanto menambahkan, Gubenur Sahrul Yasin Limpo telah mengambil langkah taktis dengan mengumpulkan Forkopimda Sulsel baru-baru ini, khusus membahas situasi di Sulsel dalam menghadapi Pilkada serentak.
“Saya kira koordinasi terus berjalan, baru-baru ini pak Gubenur mengumpulkan seluruh Forkopimda untuk mengantisipasi persoalan yang dihadapi Pilkada serentak nanti,”pungkasnya.