Gresik- Pesatnya perkembangan teknologi informasi, yang salah satu produknya adalah media sosial, dimaksimalkan jaringan radikal untuk menebar fahamnya. Polri pun, terus berusaha keras menangkal penyebaran radikalisme tersebut, lewat tim cyber terorisme.
Pernyataan itu disampaikan Tim Pusat Studi Terorisme dan Radikalisme Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Kombes Pol JA Timisel, saat melakukan penelitian ke Mapolres Gresik, Kamis (28/2).
Menurutnya, kemunculan aksi terorisme yang kerap menjadi pelaku penyebaran berita hoaks telah meresahkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian dan penelitian lebih dalam.
“Terutama mencari langkah memberantas jaringan tersebut,” tegasnya.
Karena itu, lanjut Kombes Pol JA Timisel, kajian ilmiah ini nantinya akan diberikan kepada para peserta didik di PTIK Polri. Sehingga mereka bisa menjadi tim cyber pemberantas terorisme. Dijelaskan, pengkajian ini harus dilakukan mengingat kasus terorisme banyak terjadi di wilayah Indonesia.
Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menyambut baik kedatangan tim PTIK Polri tersebut. Menurutnya, selama ini kondisi gresik sangat aman dan kondusif.
“Insiden teroris beberapa waktu lalu yang terjadi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo tidak menimbulkan dampak yang berarti di Kota Pudak,” katanya.
Mantan Kapolres Bojonegoro itu menambahkan, hal itu karena koordinasi dan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat terjalin dengan baik. Sehingga tercipta wilayah yang aman dan kondusif.
“Kami terus melakukan sosialisasi penyebaran berita hoaks kepada seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya. (bem)
Caption: Tim Pusat Studi Terorisme dan Radikalisme Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Kombes Pol JA Timisel saat penelitian ke Mapolres Gresik.