Riau – Ketiga terduga teroris dibekuk tim Densus 88 Anti-Teror di dalam kampus Universitas Riau (UNRI) pada Sabtu (2/6). Penangkapan dilakukan setelah aparat kepolisian intensif melakukan pengintaian selama dua pekan.
“Kita sudah dua pekan melakukan pengintaian pergerakan mereka. Harusnya penangkapan dilakukan pada Jumat (1/6). Namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan penggerebekan pada hari Sabtu,” kata Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang kepada wartawan, Minggu (3/6).
Dijelaskan, selama dua pekan aparat kepolisian bekerja keras mengumpulkan data awal yang akurat perihal ketiga terduga. Setelah data yang dibutuhkan dirasa sudah cukup, barulah diputuskan untuk melakukan penangkapan.
“Dua pekan sudah (mulai) dilidik (diselidiki). Setelah memperoleh data awal akurat, tentang siapa, bagaimana, akan lakukan apa, sudah diketahui sedari awal, baru digerebek,” jelas Nandang seperti diberitakan Antara, Sabtu (2/6).
Seperti diketahui, tim Densus 88 Anti-Teror bersama Gegana Polda Riau, pada Sabtu siang, menggerebek Gedung Gelanggang Mahasiswa FISIP di dalam kampus UNRI. Penggerebekan dilakukan dengan melibatkan personel Brimob bersenjata lengkap dan Gegana serta Inafis.
Dari hasil penggerebekan, berhasil diamankan tiga tersangka terduga teroris dari dalam kampus yakni, MNZ (33), RB alias D (34) dan OS alias K (32). Dari pendalaman tim Densus 88, ketiganya diketahui adalah alumni UNRI dan punya kemampuan mumpuni untuk membuat bom jenis triacetone triperoxide (TATP) atau yang akrab dikenal sebagai bom Mother of Satan. Ketiganya juga diketahui membuat turorial pembuatan bom dan menyebarnya di link group telegram.
Dalam penggerebekan ini juga turut disita barang bukti seperti, dua jenis bom pipa siap ledak, bahan peledak TAPT yang telah jadi alias sudah diracik, bahan baku peledak di antaranya pupuk KNO3, sulfur, gula dan arang. Dua busur panah, senapan angin dan satu buah granat rakitan juga turut disita.