Jakarta – Tiga pilar wilayah yaitu bintara pembina desa (babinsa),
bintara pembinaan dan keamanan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas),
dan lurah atau kepala desa serta penyuluh agama diminta lebih peka
terhadap pencegahan radikal terorisme.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol. Ibnu
Suhaendra pada pelatihan antisipasi potensi radikal terorisme bagi
tiga pilar wilayah serta penyuluh agama di Kalimantan Timur di
Balikpapan, pada 29-31 Oktober 2024.
“Kami harapkan supaya penyuluh agama dan tiga pilar ini lebih peka
dalam pencegahan radikal teroris di Kalimantan,” kata Ibnu, seperti
dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis
(31/10/2024).
Menurut dia, pemilihan lokasi pelatihan di Kalimantan Timur tidak
hanya mempertimbangkan status Ibu Kota Nusantara sebagai pusat
strategis, namun juga memperhatikan sejarah Kalimantan Timur yang
pernah menjadi sasaran aksi teror.
Lebih lanjut, Ibnu menekankan perlunya kolaborasi dan peningkatan
kapasitas tiga pilar wilayah dan penyuluh agama dalam mendeteksi
radikal terorisme yang berakar dari komunitas lokal.
Peningkatan kapasitas babinsa, babinkamtibmas, penyuluh agama, dan
lurah, kata dia, diperlukan guna mencegah dan mengantisipasi secara
dini penyebaran paham radikal terorisme di Kalimantan Timur.
“Ini menjadi sangat penting karena pergerakan kelompok teror berasal
dari akar rumput,” ucap dia menegaskan.
Selain meningkatkan kapasitas dan kolaborasi antaraparat dan penyuluh
agama, Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Sholehuddin
menambahkan bahwa kolaborasi dengan masyarakat juga harus digencarkan.
Ia berpendapat, tiga pilar wilayah dan penyuluh agama perlu merangkul
masyarakat agar upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di tingkat
akar rumput dapat berjalan secara optimal.
“Ketika tiga pilar dan penyuluh agama bersinergi, pencegahan bisa
berjalan. Tetapi sekali lagi diharapkan agar tiga pilar ini melibatkan
masyarakat,” kata Sholehuddin dalam kesempatan yang sama.
Adapun pelatihan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BNPT dalam
membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional yang lebih efektif
dalam menjaga keamanan Indonesia.