Bamako – Tiga pasukan perdamaian PBB (UN Peacekeeper) asal Senegal tewas dan dan lima lainnya terluka akibat bom di Songobia, Mali, pada Selasa (21/2/2023). Bom tersebut meledak saat konvoi pasukan perdamaian PBB Mali yang dikenal sebagai pasukan Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensi (MINUSMA) melewati desa Songobia saat ingin kembali ke markas di Sevare.
Dikutip dari situs MINUSMA, Kepala misi operasi MINUSMA, El Ghassim Wane mengungkapkan mengutuk keras serangan ini dan menyampaikan bela sungkawa kepada para keluarga, dan saudara seperjuangan pasukan perdamaian yang telah meninggal.
“Ini adalah ilustrasi tragis lainnya dari kompleksitas kondisi operasi lingkungan yang ada di sini. Ini adalah pengorbananan yang dilakukan komunitas internasional untuk kedamaian di Mali,” ucap El Ghassim Wane.
Mali menjadi salah satu tempat paling berbahaya dalam misi penjaga perdamaian PBB. Dalam satu dekade terakhir, tingkat kekerasan Mali meningkat akibat perebutan kekuasaan dari kelompok militant, teroris ISIS dan simpatisan Alqaeda.
Dilansir dari MINUSMA terdapat 168 pasukan perdamaian tewas, dan ratusan lainnya luka sejak tahun 2013 akibat kondisi yang rentan penyerangan kelompok teroris.
Wane menegaskan bahwa serangan terhadap pasukan perdamaian dunia adalah kejahatan perang yang dilindungi oleh hukum internasional. “Ini harus dilakukan untuk identifikasi agar mengadili para pelaku yang menyerang MINUSMA,” ucap Wane.