Tiga Kabar Baik Dari Kapolri yang Baru

Jakarta – Komisi III DPR RI telah sepakat menyetujui Komjen Pol. Drs. Tito Karnavian, Ph.D sebagai kapolri terbaru, pria yang kini masih menjabat sebagai kepala BNPT ini pun menegaskan akan melakukan banyak perubahan di tubuh polri, terutama terkait dengan reformasi internal dan pola kerja. Berbicara di hadapan para pimpinan redaksi dalam acara buka bersama pejabat BNPT dan pimred media massa di hotel Dharmawangsa, Kamis (23/06/16), berikut adalah tiga hal yang menjadi kabar baik dari pimpinan tertinggi polri ini;

  1. Memerangi korupsi di internal polri

Tito menegaskan akan lebih fokus mengejar prestasi daripada iming-iming korupsi, “Uang tidak ada artinya bagi saya, saya hanya akan fokus kejar prestasi,” ungkapnya. Dirinya juga mengatakan akan menuntut seluruh kapolres dan kapolda untuk juga fokus mengejar prestasi. Tito bertekad menghilangkan citra polisi yang selama ini kerap gambarkan senang menerima setoran/sogokan, karenanya ia menegaskan akan mengawasi setiap tingkah laku anggotanya.

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan polisi

Ini khususnya terkait dengan peningkatan pencegahan kejahatan dan deteksi dini untuk mewujudkan ketertiban nasional. Untuk melakukan ini, Tito mengaku akan menegakkan prinsip pemolisian proaktif dan dan berorientasi pada penyelesaian akar masalah. Ia pun memastikan bahwa  penegakan hukum akan dilakukan secara profesional, berkeadilan, dan menjunjung tinggi HAM.

Terkait pencegahan, jendral bintang tiga termuda ini menyebut kelompok radikal dan intoleran sebagai garapan yang akan ditangani serius oleh  institusinya. Penanganan optimal untuk dua jenis kelompok tersebut adalah dengan melakukan deteksi dini serta membangun daya tangkal dan daya cegah di masyarakat, tujuannya agar kelompok-kelompok pro kekerasan tidak mendapat tempat hingga akhirnya hilang dan lenyap. Untuk mencapai itu, Tito menyatakan pihaknya akan melibatkan masyrakat dan stakeholder.

  1. Polisi akan lebih dekat dengan masyarakat

Tito menegaskan pihaknya akan memerintahkan seluruh anggotanya untuk lebih banyak turun di lapangan. Polisi, menurutnya, tidak boleh lagi hanya bekerja di kantor. “Masyarakat harus bisa merasakan kehadiran polisi,” tegasnya. Polisi, lanjutnya lagi, harus selalu ada di titik-titik rawan, termasuk di pusat-pusat kemacetan. Lebih dari itu, dirinya mengaku akan mentargetkan keberadaan polisi di setiap desa; satu desa, satu polisi.

Ekspekstasi tinggi masyarakat untuk polri yang lebih baik sepertinya akan terwujud di bawah kepemimpinan Tito. Dedikasi, integritas, serta track record yang dimiliki Tito menjadi jaminan untuk perbaikan di tubuh polri.

Selamat bertugas jenderal!