Jakarta – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendukung sepenuhnya larangan pemerintah untuk tidak melakikan mudik untuk seluruh masyarakat yang merantau pada lebaran tahun ini.
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa larangan mudik ini merupakan kebijakan yang tepat ditengah pandemi virus Corona atau COVID-19.
“Larangan mudik sangat bijak karena untuk mencegah penyebaran virus Corona salah satunya adalah membatasi kerumunan massa dan lebih penting adalah kesadaran bahwa tidak mudik kita menyelamatkan orang kita cintai,” tegas Benny dalam rilis yang diterima Damailahindonesiaku.com, Rabu (22/4/2020).
Selain itu Benny menjelaskan bawah dengan tidak mudik berarti masyarakat telah menjalankan kesadaran moral untuk kebaikan bersama.
“Kuncinya pada kita semua untuk memeliki kesadaran moral sebagai perintah kebaikkan. Tidak mudik berarti kita menjalankan kesadaran moral menjadi perintah dalam diri kita masing untuk taat pada kebaikkan bersama, ” ujar Benny
Benny Susetyo juga berharap kerjasama melawan virus Corona dari pemerintah dan masyarakat serta solidaritas kemanusiaan semakin kuat.
“Diharapkan solidaritas kemanusian semakin terlihat dan kuat baik itu dalam bentuk berbagi makanan , kebutuhan dasar menjadi gerakan di tingkat RT dan RW dan lainnya,”jelas Benny.
Sebelumnya keputusan larangan mudik ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, melalui konferensi video, Selasa (21/4/2020). Jokowi beralasan masih banyak masyarakat perantauan yang bersikeras untuk mudik.
Padahal ini dikhawatirkan akan menjadi medium penularan COVID-19 di desa-desa sebab para perantau dianggap merupakan orang yang tinggal di episentrum virus Corona di Indonesia.