Tidak Ingin Terorisme Merajalela, Pemerintah Siap Perkuat BNPT

Makasar – Hadir sebagai narasumber dalam sesi pertama di hari kedua Rapat Koordinasi Nasional Forum Koodinasi Pencegagan Terorisme (Rakornas FKPT), ketua komisi III DPR RI M. Aziz Syamsudin menyambut baik terlaksananya Rakornas yang mengumpulkan seluruh pengurus inti FKPT dari 32 provinsi ini. Menurutnya, FKPT memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan terorisme, utamanya karena FKPT ada dan memahami betul permasalahan yang ada di daerah masing-masing.

Ia pun menegaskan bahwa FKPT dibentuk bukan sebagai formalitas belaka, tetapi wujud keseriusan pemerintah dalam menggandeng masyarakat untuk secara bersama-sama menanggulangi permasalan terorisme hingga tuntas. “Kita serius menyelesaikan masalah terorisme hingga tuntas,: ungkapnya.

Politisi dari Golkar ini kemudian menyoroti tiga hal utama terkait fokus pemerintah dalam menguatkan dungsi dan kerja BNPT di tahun-tahun mendatang. Tiga hal itu adalah peningkatan kesejahteraan, program tepat sasaran, dan evaluasi berkelanjutan.

“Kalau perut masih lapar, bagaimana bisa kerja maksimal?,” ungkapnya ketika menyinggung perihal peningkatan  kesejahteraan komponen BNPT. Ia mengatakan bahwa pemerintah serius dalam mendukung seluruh program kerja BNPT, khususnya karena BNPT telah melebarkan sayapnya melalui pembentukan FKPT yang hingga kini telah ada di 32 provinsi.

Hal kedua yang menurutnya juga penting untuk diperhatikan adalah adanya program tepat sasaran, “Kita perlu membangun sinergitas antar kementrian dan lembaga, agar program-program yang ada dapat diimplementasikan secara maksimal dan tepat sasaran”. Ia juga mengingatkan pentingnya melakukan evaluasi, hal ini dimaksudkan sebagai dasar untuk perbaikan kinerja dan fungsi BNPT di tahun-tahun mendatang.

Di akhir paparannya ia mendorong FKPT untuk tidak pernah lelah menggandeng anak-anak muda, baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa, untuk anti terhadap terorisme. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman yang baik tentang kewarganegaraan dan wawasan keagamaan.

“Kita ajak anak-anak muda untuk anti kekerasan melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, (yang dilakukan) di luar kelas, di luar ruangan dan menyenangkan,” tutupnya.