Tidak ditemukan potensi Ancaman Tindakan Terorisme, Deputi I BNPT : Gelaran WWF 2024 Aman dan Lancar

Tidak ditemukan potensi Ancaman Tindakan Terorisme, Deputi I BNPT : Gelaran WWF 2024 Aman dan Lancar

Badung – Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 10Th World Water Forum (WWF) 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali sejak Sabtu (18/5/2024 hingga Sabtu hari ini (25/5/2024) dinilai lancer dan aman dari potensi ancaman tindak pidana terorisme.

Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Roedy Widodo, disela sela menghadiri Culture Night yang merupakan rangkaian Clossing Cerremony dari KTT WFF di Taman Bhagawan, Tanjung Banoa, Nusa Dua, pada Jumat (24/5/2024) malam.

“Alhamdulillah sampai saat ini WWF ini berjalan dengan aman, lancer. Indikasi terhadap adanya ancaman ataupun potensi tindak pidana terorisme alhamdulillah tidak kita temukan,” ujar Mayjen TNI Roedy Widodo.

Lebih lanjut Deputi I BNPT menjelaskan, hal ini tidak terlepas dari upaya BNPT yang terus melakukan monitoring atupun investivigasi hingga deteksi dini khususnya di wilayah Bali sendiri dan juga daerah penyangga seperti di Jawa Timur dan juga Nusa Tenggara Barat.

“Selain itu monitoring dan deteksi ini juga didukung dengan wilayah penyangga di daerah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan provinsi yang lain. Alhamdulillah tidak ditemukan potensi ataupun ancaman tindak pidana terorisme,” ujar Deputi I.

Selain itu menurut alumni Akmil tahun 1990 ini, untuk hasil monitoring di media sosial atauouin dunia maya juga tidak ditemukan adanya unggahan dari akun media sosial yang mengajak kepada hal hal yang intoleransi.

“Sehingga tidak ada berita hoaks ataupun ujaran kebencian yang dilakukan oleh kelompok yang menentang terhadap pelaksanaan WWF ini utamanya ancaman yang mengarah ke tindakan terorisme,” ucapnya.

Hanya saja dirinya mengakui adanya demo yang akan dilakukan oleh kelompok tandingan yang menamakan dirinya The People’s Water Forum (PWF) yang merupakan aliansi kelompok masyarakat lain yang dapat dicekal sehingga tidak menganggu pelaksanaan WWF yang sedang berlangsung.

Hal ini menurutnya karena sudah adanya public resilience dan public awareness yang mejadi daya tangkal di lapisan masyarakat sehingga dapat menangkal dan mencegah.

“Pada kesempatan ini juga masyarakat adat dapat mencegah dari kegiatan PWF tersebut sehingga dapat dibubarkan secara persuasif sehingga tidak menggangu proses kegiatan WWF,” tuturnya

Dijelaskan mantan Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT ini, kesiapsiagaan bersama masyarakat sendiri sudah dibangun bersama sejak WWF belum digelar dengan dimulai membangun public resilience dan public awareness.

“Sebelum gelaran WWF dimulai, BNPT bersama instansi terkait juga sudah melakukan sosialisasi dan kolaborasi dengan unsur masyarakat, ormas yang ada dan juga para tokoh adat yang ada di Bali untuk bersama sama ikut menjaga ketertiban,keamanan dan mensukseskan gelaran WWF ini. Sehingga tercipta daya tangkal dan daya tahan masyarakat,” ucap Perwira Tinggi berpangkat bintang dua yang pernah menjadi Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT ini.

Selain itu menurutnya, demi menjaga keamanan dari ancaman terorisme, pihaknya juga sudah melakukan beberapa assessment terhadap sistem keamanan lingkungan baik di lingkungan pemerintahan maupun lingkungan umum dan juga terhadap obyek vital strategis maupun transportasi.

“Sehingga dari hasil assement tersebut lalu kita nilai kemudian dilakukan beberapa perbaikan oleh para penyedia/pemilik ataupun pengelola dari obyek obyek tersebut kemudian kita lakukan pendampingan juga yaitu asistensi terhadap hasil assement sebelunya. Setelah itu kita lakukan assemaent ulang dan para penyedia sudah melakukan perbaikan perbaikan,” ujanrya

Diharapkan pada gelaran hari terakhir KTT WWF yang berlangsung pada hari Sabtu ini yaitu kegiatan secara terpusat yakni mengunjungi beberapa destinasi wisata di Bali bagi para tamu ataupun delegasi yang hadir dapat berjalan lancer dan aman

“Meski acara besok (hari ini) sifatnya tidak wajib, kita akan terus memonitor kepulangan para delegasi yang masih ada , yang mana sudah sebagian besar kepala negara yang hadir saat pembukaan juga sudah meninggalkan Bali. Kita harapkan semuanya akan berjalan dengan baik, aman dan lancer,” ucap mantan Dandim 0603/Lebak ini mengakhiri.

Dalam menghadiri acara Culture Night tersebut Mayjen TNI Roedy Widodo tampak duduk satu meja dengan Deputi I bidang lntelijen Luar Negeri Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen TNI Teddy Surachmat, dan Dir Rendalgiat Ops pada Deputi bidang Intelijen Luar Negeri BIN, Brigjen TNI Sumartono, dimana keduanya merupakan rekan satu angkatan saat di Akmil.

Seperti diketahui, KTT 10th WWF 2024 ini dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (20/5/2024) yang sebelumnya diawali jamuan santap malam di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Minggu (19/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyambut Presiden World Water Council Loic Fauchon, Wakil Perdana Menteri (PM) Papua Nugini John Rosso, Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili, dan Utusan Khusus Persatuan Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui.

Presiden Jokowi juga menyambut Wakil PM Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, Utusan Khusus yang juga Presiden Hungaria 2012-2022 János Áder, PM Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga Perwakilan Presiden International Parliamentary Union (IPU).

KTT 10th WWF 2024 ini diadakan di dua venue Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di kawasan The Nusa Dua. ali International Convention Center (BICC), The Westin Resort Nusa Dua, Bali akan menjadi lokasi High Level Meeting. Dilanjutkan dengan interface meetings bersama penanggung jawab proses politik, tematik, dan regional serta pertemuan bilateral beberapa kepala negara.

Sementara itu, Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), menjadi lokasi Opening Fair and Expo. Fair and Expo sendiri diselenggarakan di beberapa lokasi seperti BNDCC, BICC, Bali Collection Nusa Dua dan Pantai Kuta.

Salah satu sorotan yang tak kalah menarik adalah kegiatan Pawai Budaya “Samudra Cipta Peradaban”, yang berlangsung di area kawasan The Nusa Dua. Pawai budaya ini akan menampilkan berbagai atraksi seni budaya yang akan mempesona para delegasi.