Tarakan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hari ini, Rabu, 02/11/16 menghadiri seminar pemaparan penelitian pemetaan potensi radikal terorisme di wilayah Kalimantan Utara di Padmaloka kota Tarakan.
Usman Faqih, ketua FKPT Kalimantan Utara, dalam sambutannya mengatakan bahwa perlu peningkatan kewaspadaan untuk wilayahnya, terutama karena wilayah ini memiliki tiga pintu masuk yang menghubungkan Indonesia dengan dua negara tetangga; Malaysia dan Filiphina. Hal ini tentu memiliki potensi digunakan oleh kelompk teroris untuk keluar masuk wilayahnya. Apalagi, di masa lalu wilayah ini, khususnya Tarakan, pernah dijadikan kota transit untuk persinggahan suplai bahan peledak.
Karenanya ia menyambut positif penelitian ini. Menurutnya, hasil dari penelitian yang dilakukan selama 7 bulan (periode Maret-September) ini berguna untuk member data pasti potensi bahaya radikalisme dan terorisme di Kaltara, sehingga masyarakat bisa menggunakannya sebagai acuan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu BNPT, diwakili oleh Kasubdit Kewaspadaan, Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi menyebut bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran terbaru terkait dengan potensi radikalisme dan terorisme, sehingga dengan begitu masyarakat menjadi lebih waspada dan mau untuk bersama-sama mengambil inisiatif tindakan guna membersihkan Kaltara dari bahaya radikalisme dan terorisme.
Pemaparan hasil penelitian ini sendiri dihadiri oleh 40 orang yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Pemda Setempat, tokoh masyarakat, tokoh agma, akademisi, dan jurnalis.