Padang — Provinsi Sumatera Barat yang selama ini terlihat adem dari masalah radikal terorisme belum tentu steril dari bahaya paham ini. Hal ini tak lepas dari kecanggihan teknologi yang ada saat ini, dimana semua bisa diakses termasuk propaganda kelompok radikal terorisme.
Demikian salah satu kalimat sambutan dari Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri Ph.D saat membuka kegiatan sosialisasi bahaya radikalisme melalui Kuliah Umum yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH di auditorium UNP, Padang, Kamis (3/5/2018).
“Tujuan kami yang pertama melihat kerja BNPT dalam menanggulangi terorisme sangat inovatif, kami Wilayah Sumatera Barat yang terlihat adem tidak tertutup terbebas dari virus-virus radikalisme,” ujar Prof Ganefri.
Untuk itu dirinya mengucapkan rasa banyak terima kasih atas kehadiran Kepala BNPT yang bersedia hadir untuk memberikan pencerahan kepada para tenaga pendidika dan juga mahasiswa di lingkungan UNP agar terhindar dari paham radika terorisme. “Karena sudah lama ingin mengundang untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa UNP,” ujarnya
Lebih lanjut Ganefri menambahkan aksi BNPT yang bisa mempertemukan para mantan narapidana terorisme dengan para penyintas maupun keluarga sangat luar biasa. Begitu juga dengan beberapa inovasi-inovasi lain pola kerja BNPT yang menggunakan metode soft approuch.
“Kami sangat mengapresiasi pola tersebut. Berbeda dengan penanggulangan di negara lain yang kebanyakan main ‘sikat saja’. Saya selalu mengikuti perkembangan BNPT dengan pola-pola penanggulangannya tanpa kekerasan. Oleh karena itu kami sangat merasa terhormat sekali dapat mendengarkan materi kuliah umum ini dari Kepala BNPT yang saat ini diakui hampir diseluruh negara di dunia,” ujarnya mengakhiri.
Pemberian kuliah umum oleh Kepala BNPT ini dihadiri seluruh pimpinan kampus, dosen, dan lebih dari 1.000 mahasiswa UNP.