The Terrorism Confinement Center, Penjara Terbesar se-Amerika Untuk Pelaku Kejahatan Terorisme dan Kriminal Berat

Jakarta – El Salvador telah merampungkan pembangunan penjara terbesar di Benua Amerika dengan nama The Terrorism Confinement Center pada Januari 2023 lalu. Penjara ini berdiri di atas lahan seluar 410 hektar, di Tecoluca, San Vincente, El Salvador. Presiden El Salvador, Nayib Bukele, belakangan ini menggungah video perpindahan ribuan tahanan ke penjara terbaru negara tersebut.

Bukele mengungkapkan telah menyatakan perang terhadap genk kriminal yang marak di Amerika Tengah, dan meresahkan masyarakat. Menurut Bukele, pembuatan penjara raksasa ini merupakan bagian dari kampanye terhadap aksi kriminal dan terorisme.

“Ini akan menjadi rumah baru, di mana mereka tidak dapat melakukan ancaman kepada masyarakat,” ucap Bukele yang dilansir dari Voice of America (VOA) pada Februari lalu.

Bangunan yang dibangun pada 2022 ini, ditengarai sebagai salah satu penjara terbesar di dunia dengan kapasitar 40.000 narapidana, dua kali lipat melebihi populasi Silivri Penitentaries Campus atau Penjara Marmara di Istanbul yang disebut sebagai penjara dengan kapasitas terbesar di dunia.

Pada tahun sebelumnya, El Salvador mengalami peningkatan tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh sekelompok genk kriminal, salah satunya kelompok MS-13, yang dikenal kejam. Aksi penculikan, pembunuhan dan teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal tersebut dapat didakwa dengan pasal terorisme.

Pada Maret 2022 lalu, Pemerintah El Salvador melakukan penangkapan besar besaran terhadap genk kriminal. Dengan meningkatnya jumlah narapidana, pada Juni 2022 pemerintah mengumumkan untuk membangun penjara dengan kapasitas 40.000 narapidana, yang kini dinamakan The Terrorism Confinement Center.