Mataram – Aksi Bom Bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi, telah menewaskan dua orang pelaku Bom Bunuh diri tersebut. Kejadian tersebut juga mengakibatkan sekitar 20 orang mengalami luka-luka dan sedang dirawat dengan intensif.
Akibat kejadian tersebut, para tokoh-tokoh dari seluruh wilayah Tanah Air menyampaikan pernyataan mengecam keras tindakan tersebut. Salah satunya disampaikan Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA, yang juga mengecam keras tindakan Bom Bunuh diri yang terjadi di Gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut
Dikutip melalui rekaman suara yang diterima damailahindonesiaku.com, Minggu, TGB mengatakan bahwa peledakan bom tersebut merupakan suatu perbuatan yang hina.
“Peledakan bom di depan katedral Makassar adalah suatu perbuatan yang hina, tercela dan bahkan dilaknat oleh Allah SWT,” kata pria yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang) ini.
Lebih lanjut pria yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyitir sebuah ayat dalam Al Qur’an yaitu Surat Al-Qashash Ayat 77
“Walaa Tabgil Fasad Fil Ard, Innallaaha Yuhibhul Mufsidin. Dan janganlah engkau melakukan kerusakan di Bumi Allah, sesungguhnya Dia tidak suka mereka yang melakukan pengerusakan,” ungkapnya .
Oleh sebab itu melalui rekaman singkat berdurasi 59 detik itu mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) inipun mendesak kepada aparat keamanan dan pemerintah untuk dapat menemukan dalang dari aksi teror tersebut,
“Siapapun yang bertanggung jawab, pemerintah harus menemukan mereka dan memberikan hukuman yang setimpal kepada mereka.
Siapapun itu, apalagi kalau mengatasnamakan agama,” tegas pria kelahiran Pancor, Lombok Timur, 31 Mei 1972 ini.
Lebih lanjut TGB menjelaskan bahwa Agama Islam sendiri adalah merupakan Agama yang mengajarkan penuh dengan kedamaian dan kasih-sayang.
“Bahkan di antara nama Allah yang paling sering kita baca setiap hari adalah Ar-Rahman Ar Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Doa dan duka untuk para korban,” ujar TGB Zainul Majdi mengakhiri.