Bandung – Mahasiswa sebagai pilar masa depan bangsa harus bijaksana menggunakan media sosial (Medsos). Pasalnya, medsos memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya medsos mempermudah komunikasi di jaman serba canggih, sedangkan negatifnya medsos bisa memecah kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.
Hal itu ditegaskan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau akrab dipanggil TGB saat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), akhir pekan kemarin.
Dia mengatakan fenomena yang terjadi di medsos saat ini tentu akan berdampak terhadap kerukunan hidup berbangsa. Sehingga, sambung dia, bisa mengancam keutuhan NKRI bila terus dibiarkan berlarut-larut.
“Ada praktik media sosial yang butuh diliterasi bersama. Kita perlu mengedukasi diri sendiri dan di sekitar kita supaya meng-upload memproduksi apa pun di medsos yang bisa menghadirkan kemanfaatan. Kalau jadi ajang fitnah, maka akan terjadi polarisasi di tengah masyarakat,” kata TGB dikutip dari laman detik.com.
Kuliah umum TGB di ITB bertemakan ‘Menerapkan Nilai Ketuhanan dan Nasionalisme dalam menjalankan Kepemimpinan yang Berintegritas dan Profesional’. Dalam kuliah umum itu, dia juga meminta untuk tidak mempertentangkan agama dengan nasional.
“Kita harus berhenti mempertentangkan hal baik. Agama hal yang mulia, nasionalisme juga sama pentingnya di dalam membangun bangsa yang kuat,” kata pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini dalam pemaparannya.
TGB menuturkan dalam kehidupan berbangsa, agama dan nasionalisme merupakan dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Kedua hal itu seharusnya berjalan beriringan.
“Tidak bisa kita hanya taat beragama tetapi tidak punya jiwa nasionalisme, begitu juga sebaliknya. Kedua hal ini harus berjalan beriringan,” ujar TGB.
Menurutnya salah satu contoh pertentangan tersebut saat ini terjadi di media sosial. Sebagian masyarakat menggunakan medsos untuk saling menghujat berkaitan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).