Manila – Setelah kelompok teroris ISIS terusir dari wilayah Irak dan Suriah, anggota mereka yang berasal dari beberapa negara mulai kembali ke negara mereka masing-masing. Namun banyak diantara mereka mengalihkan sasarannya ke Filipina untuk dijadikan sebagai wilayah kekuasaan baru.
Para petempur kelompok teroris tersebut beriringan masuk ke wilayah Filipina dengan berencana menyerang dua kota di negara ini. Pernyataan itu diungkapkan pemimpin pemberontak muslim Filipina Ebrahim Murad seperti dikutip Reuters yang diambil dari laman www.antaranews.com
Sebelumnya sekitar 1.100 orang terbunuh akibat serangan dan pendudukan kota Marawi yang dilakukan oleh kelompok teroris pro-ISIS, Maute.
Jika tidak diantisipasi maka situasi seperti yang terjadi di kota Marawi akan terulang pada kota-kota lainya di Filipina. Apalagi jika Kongres gagal memberi mandat kepada muslim di Filipina selatan untuk mengurusi masalahnya sendiri. Ebrahim Murad adalah pemimpin Front Pembebasan Islam Moro MILF, kelompok separatis yang menandatangi kesepakatan perjanjian damai dengan pemerintah, dengan imbalan otonomi lebih luas.
“Menurut informasi intelijen kami, para petempur asing yang kabur dari Timur Tengah terus memasuki celah perbatasan-perbatasan kita dan mungkin sedang berencana menduduki dua kota di bagian selatan negeri, Iligan dan Cotabato,” kata Murad.
Kedua kota terletak 38 km dan 265 km dari Marawi.