Ankara – Pejuang Kurdi Suriah terpaksa mengosongkan penjara yang menahan para militan ISIS akibat terus diserang pasukan Turki.
Turki meluncurkan operasi lintas perbatasan terhadap milisi YPG di Suriah timur laut sejak pekan lalu setelah pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari dua posisi di wilayah itu. Penarikan pasukan AS itu memicu kritik internasional. Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang harus dibersihkan di zona aman.
Serangan Turki membuat banyak pihak khawatir para militan ISIS melarikan diri dari penjara-penjara yang dikontrol Kurdi di Suriah utara dan ISIS dapat memperkuat kembali posisinya. Turki menepis kekhawatiran itu.
Baca juga: Ratusan Tahanan Militan ISIS Kabur dari Kamp Ayn Issa
Turki menyatakan tujuannya adalah membersihkan wilayah perbatasan yang dikuasai YPG dan membentuk zona aman 30 km di dalam wilayah Suriah untuk menampung para pengungsi Suriah. Ankara juga berjanji bertanggung jawab untuk para militan ISIS dalam zona aman.
Saat berbicara di Ankara, Menhan Turki Hulusi Akar menyatakan YPG telah mengosongkan satu-satunya penjara ISIS di wilayah yang telah dikontrol Turki dan para tahanan telah dipindahkan. “Seperti Anda tahu, ada isu penjara pada topik ISIS. Kami ingin menunjukkan upaya pada penjara-penjara itu. Meski demikian, hanya ada satu penjara di wilayah kami, penjara Daesh (ISIS),” papar Akar, dilansir Reuters.
“Saat kami berada di sana, kami melihat bahwa ini telah dikosongkan oleh YPG dan militan ISIS di sana telah diculik. Kami mengetahui ini melalui sejumlah foto dan film, berbicara pada mitra kami dan akan terus melakukannya,” ujar Akar.
Akar tidak menjelaskan berapa banyak tahanan yang diduga telah dibawa dari penjara itu. Dia juga tidak memastikan siapa yang membawa para tahanan dan ke mana para tahanan dibawa. Belum ada komentar dari YPG tentang penjara itu.
Presiden AS Donald Trump menyatakan pasukan Kurdi mungkin membebaskan para tahanan ISIS untuk memancing pasukan AS kembali ke wilayah itu.