Semarang – Terduga teroris penembak dua anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jawa Barat (Jabar) di Km 223-400 Tol Kanci-Pejagan, Cirebon ternyata sudah menjadikan polisi sebagai target sasaran.
Sebelum beraksi di Cirebon, para terduga teroris yang juga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini ternyata juga pernah menyerang anggota Polres Brebes.
“Dari tujuh yang ditangkap, dua pelaku atas nama Rajendra dan Suherman adalah pelaku yang membacok Aiptu Sakiyo, anggota Polsek Bulukumba, Brebes,” ungkap Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Condro Kirono, di Mapolda Jawa Tengah, Kamis (6/9).
Condro menjelaskan, pembacokan terhadap Aiptu Sakiyo terjadi di Jalan Pantura-Brebes, 11 Juli lalu. “Dibacok dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor, anggota kami jatuh kemudian ditinggal,” ujar Condro.
Tak berhenti di situ, Rajendra Cs juga menganiaya anggota Polres Cirebon, Brigadir Angga dengan cara yang sama sekaligus merebut senjata api –nya pada Senin (20/8) silam.
Terakhir, mereka beraksi di Jalan Tol Kanci-Pejagan pada Jumat (24/8) dan menembak Ipda (anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana. Ipda (anumerta) Dodon akhirnya meninggal dunia setelah dirawat beberapa waktu di RS Polri Kramatjati.
“Setelah bacok anggota Polres Brebes, bacok juga anggota Polres Cirebon, merebut senjata dan lakukan penembakan anggota PJR,” jelasnya.
Terungkapnya kasus ini setelah dua pelaku Rajendra Sulistiyanto dan Ica Ardeboran mendatangi RS dr Soesilo untuk berobat, Sabtu (25/8). Mereka terkena tembakan dari pistol dua anggota PJR yang melakukan pembelaan.
Di rumah sakit itu, tingkah keduanya mencurigakan lantaran menolak saat hendak dirujuk ke RS Margono, Purwokerto. Bahkan kepada petugas medis yang memberi pertolongan pertama, keduanya mengaku anggota Polsek Menteng sembari menunjukkan senpi revolver.
“Pelaku dua orang sempat berobat di Slawi. Satu kena di perut, satu di tangan. Sudah mau dioperasi tapi pelaku tidak mau dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar di Purwokerto,” jelas jenderal bintang dua jebolan Akpol tahun 1984.
Dari situ, ikhwal jejak kelompok penyerangan sejumlah polisi di Jateng dan Jabar bisa diketahui. Tim gabungan dari Densus Mabes Polri, Polda Jabar, Polda Jateng dibantu anggota Polres Brebes, Slawi maupun kepolisian Tegal bergerak sinergi memburu para pelaku. Dan mereka akhirnya berhasil diringkus di Margasari, Slawi dan tempat lain berturut Minggu (2/9) dan Senin (3/9).
Rejendra dan Ica terpaksa ditembak mati lantaran melawan petugas. Sedangkan lima pelaku lain saat ini tengah diperiksa secara intensif oleh Densus 88 Mabes Polri guna pengembangan jaringan teroris lain.
Belakangan diketahui Rajendra adalah warga Brebes namun kerap tinggal di Cirebon. Dia menjadi koordinator JAD wilayah Brebes. Mertuanya juga diringkus polisi karena kasus terorisme. Alasan ini yang jadi penguat motivasinya untuk menyerang polisi yang tengah bertugas di lapangan.
“Sekarang sudah jelas bahwa laporan polisi tanggal 11 Juli No 22/VII perihal pembacokan di Brebes juga otomatis ikut terungkap,” kata Condro.