London – Seorang teroris di Inggris disebut sempat berencana untuk membunuh Ratu Elizabeth II sebelum akhirnya mati ditembak petugas kepolisian. Teroris tersebut Sudesh Amman.
Sudesh Amman meninggal dunia usai ditembak mati petugas kepolisian pada 2 Februari 2020 lalu. Pria berusia 20 tahun itu ditembak mati di Streath High Road, London. Sudesh ditembak mati usai melukai dua orang secara acak menggunakan pisau. Yang mana, pisau tersebut merupakan hasil pencuriannya. Kejadian tragis tersebut berlangsung singkat selama 62 detik.
10 hari sebelumnya, Sudesh dibebaskan dari HMP Belmarsh usai terlibat dalam aksi terorisme. Sudesh divonis hakim dengan 40 bulan penjara dan hanya ditahan dua pertiga dari masa hukumannya. Sementara, pihak kepolisian dan intelijen negara sudah sempat memperingatkan untuk tetap menahan Sudesh.
Di sisi lain, Royal Courts of Justice belum lama ini kembali membuka kasus terorisme yang dilakukan Sudesh. Mereka mengklaim sikap Sudesh malah semakin liar dan kejam usai ditahan di Belmarsh.
Sejumlah investigasi berupa rekaman dan percakapan Sudesh berhasil dibongkar satu persatu. Termasuk niat dan motif Sudesh melakukan kejahatan sebagai teroris.
“Seorang tahanan muda Asia yang terlibat terorisme telah meneriakkan hal-hal yang berbeda di sana,” bunyi pernyataan Royal Courts.
Dalam teriakannya tersangka meneriakkan kata ‘’tempat ini penuh dengan orang-orang yang tidak percaya’. Dan ‘semua orang di sini akan berada di bawah bendera hitam (ISIS)’.
Bahkan Sudesh disebut memiliki niatan untuk membunuh Ratu Elizabeth II. Tak hanya itu, Sudesh juga sempat merencanakan untuk melakukan bom bunuh diri hingga berniatan bergabung dengan ISIS.
“Dia juga berbagi pandangan ekstrem termasuk keinginan untuk membunuh Ratu, menjadi pelaku bom bunuh diri dan bergabung dengan ISIS,” bunyi laporan tersebut.
Meski Sudesh sudah meninggal dunia, pihak kepolisian terus menyelidiki kasus terorisme tersebut. Mereka percaya Sudesh memiliki kelompok lain dan masih akan terus melakukan rencana yang sama yakni berusaha membunuh Ratu Elizabeth II.