New York – Otoritas keamanan di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS), menemukan catatan di truk yang digunakan dalam aksi teror yang menewaskan delapan orang dan melukai belasan orang lainnya. Dalam catatan tersebut, dikatakan bahwa pelaku melakukan aksi tersebut untuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Catatan tersebut ditulis dengan bahasa Inggris.
Insiden tersebut dianggap sebagai tindakan terorisme, kata beberapa pejabat seperti dilansir kantor berita ‘reuters, Rabu (1/11/2017). Saksi mata melaporkan tersangka tersebut meneriakkan ‘Allahu Akbar’ dalam melakuka aksinya. Setelah menabrakkan truk ke bus sekolah, tersangka keluar dari kendaraan sambil menampilkan senjata api palsu. Namun polisi berhasil menembak perut pelaku.
Identitas pelaku aksi teror juga telah berhasil diungkap. Meski belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang, sejumlah media di AS seperti ABC News, CBS dan Wall Street Journal telah mempublikasikan identitas pelaku sebagai seorang pria keturunan Uzbekistan bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov (29). Pelaku bukan berasal dari New York, dia dilaporkan tinggal di Tampa, Florida. Sebelumnya dia tinggal di Fort Myers, Florida dan memiliki dua alamat sebelumnya di Ohio. Dia datang ke AS pada 2010.
Serangan teroris dengan menggunakan mobil atau truk untuk menargetkan warga sipil dan pejalan kaki telah terjadi beberapa kali di Eropa sejak tahun lalu dan menewaskan setidaknya puluhan orang. Pada 14 Juli 2016, seorang tersangka mengendarai sebuah truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di Nice di Prancis. Serangan yang diklaim kelompok militan ISIS tersebut menewaskan 86 orang dan melukai ratusan lainnya.
Lima bulan kemudian seorang imigran berusia 23 tahun dari Pakistan menabrakkan sebuah truk ke sebuah pasar Natal yang ramai di Berlin, menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya. Aksi serupa juga digunakan dalam serangan teror di London, Inggris tahun ini yang menewaskan 8 orang.