Solo – Polisi terus bergerak mengusut asal-usul puluhan senjata milik
terduga teroris karyawan PT KAI DE yang ditangkap di Bekasi beberapa
waktu lalu. Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap senjata-senjata
itu dikirim dari Semarang.
Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap produsen senjata api. Dan
ternyata senjata-senjata yagn sebagian besar adalah air gun yang
dimodikasi menjadi senjata api ‘hasil karya’ seorang teknisi AC di
Semarang bernama AR.
“Kami sudah ungkap kemarin pabrik modifikatornya di Semarang ya, kita
tangkap juga penerima-penerima senjata apinya, kemudian kita dapatkan
beberapa alat bukti, nanti pada waktunya akan kami rilis secara
bersamaan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi,
Jumat (25/8/2023).
Hengki menyebut pabrik modifikator ini mampu mengubah senjata jenis
airgun menjadi senjata api yang berbahaya. Senjata modifikasi ini,
kata dia, saat ini telah banyak beredar di masyarakat
Aktivitas AR yang melakukan pekerjaan sambilan sebagai pembuat senjata
bahkan diakui oleh istrinya yang berinisial D. Wanita itu mengaku
belum lama mengetahuinya.
“Sebulanan. Dia nggak sengaja pas bongkar, saya sempat marah-marah.
Tapi karena saya hindari keributan sama suami,” kata D.
Padahal, selama ini AR sudah bisa menghidupi keluarganya dari membuka
bengkel AC.
“Padahal dari service AC sudah cukup, mungkin tergiur uangnya ya. Tapi
saya tidak tahu berapa (upahnya),” imbuhnya.
AR ternyata juga menyuplai senjata api modifikasi ke DE, karyawan KAI
tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu.
Istri AR, D mengaku tahu order terakhir yang diterima suaminya atas
nama DE. Ia menyebut suaminya kenal DE lewat e-commerce.
Namun ia tidak tahu soal upah dan perjanjian antara suaminya dan DE.
Bahkan ia terkejut ketika tahu DE adalah karyawan KAI tersangka
teroris yang ditangkap Densus 88 di Bekasi.
“Enggak tahu kalau DE itu tersangka teroris,” tegasnya.