Jakarta – Sebuah video tengah viral saat ini, video itu merupakan pengakuan seorang aktivis kemanusiaan bernama Kayla Mueller yang bercerita penderitaannya ditahan di kamp ISIS. Kayla merupakan aktivis yang bergabung dengan kelompok Doctors Without Borders, ia ditangkap dan kemudian disekap oleh kelompok ISIS saat menjalankan misi kemanusiaan di Aleppo, Suriah pada Agustus 2013. Ia ditangkap ketika keluar dari rumah sakit setempat.
Video itu sendiri dibuat oleh kelompok ISIS untuk kemudian dikirim ke orang tua Kayla di Amerika Serikat seminggu kemudian sebagai bukti bahwa anak mereka memang benar berada di kamp ISIS. Kayla sendiri akhirnya tewas pada Februari 2015 dalam sebuah serangan udara. Saat itu ia disekap di rumah salah seorang wakil Abu Bakar al Baghdadi bernama Abu Sayyaf, kuat dugaan Abu Sayyaf juga tewas dalam serangan itu.
Adalah pihak keluarga Kayla yang baru-baru ini menyebarkan video itu ke masyarakat umum untuk menunjukkan wajah asli kelompok ISIS yang bengis, jahat, dan bertentangan dengan agama. dikutip dari the Guardian, senin (29/08/16), kelompok ISIS menyiksa Kayla sejak hari pertama penangkapan. Mereka mencabuti kuku-kuku Kayla, termasuk menggunduli kepalanya. Kayla juga dilaporkan dinikahkan secara paksa dengan pimpinan ISIS, Abu Bakar al Baghdadi yang berulang kali memperkosanya.
Sementara pihak keluarga Kayla, Carl Mueller mengaku sangat terpukul melihat kondisi putrinya. “Anda bahkan tidak bisa berdiri lagi (usai menyaksikan video itu, red),” ungkapnya.
Kayla sendiri memang aktif bekerja untuk isu kemanusiaan, setelah lulus kuliah pada 2009, ia bepergian ke banyak kawasan untuk menjalankan misi kemanusiaan. Di antaranya ke India Utara, kawasan Palestina, dan Israel. Ia kemudian berangkat ke Suriah untuk membantu masyarakat yang hidupnya hancur karena peperangan, ia fokus memberikan bantuan dan pendampingan kepada anak-anak.