Batam – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada sejumlah pegawai negeri sipil atau PNS yang gagal dalam seleksi eselon 1 dan 2 karena terpapar radikalisme.
“Banyak, saya kira banyak,” kata Tjahjo di Batam, Kepulauan Riau, sebagaimana dikutip Antara, Senin (10/2).
Tjahjo mengatakan bahwa setiap pejabat eselon 1 dan 2 harus bersih dari paparan radikalisme, narkoba, dan korupsi. Selain itu, mereka harus memahami masalah gratifikasi dan PPATK.
Karena itu, Tjahjo meminta agar seluruh PNS diminta berhati-hati dengan pemikiran radikal dan terorisme. “Bagaimana mau menjabat eselon 1 dan 2, tapi pola fikirnya sudah mengarah ke sana,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Tjahjo mengingatkan agar para PNS menjauhi korupsi, narkoba dan gratifkasi. Karena mereka bisa langsung dipecat jika terlibat tiga masalah itu.
Selain itu, Tjahjo meminta jajarannya untuk mewaspadai ancaman terbesar bagi negara, antara lain radikalisme, terorisme, narkoba dan korupsi. “Tantangan bangsa radikalisme dan terorisme. Ini prinsip,” ujarnya.
Tjahjo juga mengingatkan seluruh PNS berhati-hati menggunakan media sosial, agar tidak tersandung masalah.