Kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan FKDMI (Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia) – Banten, 20 Oktober 2015. Dalam rangka penguatan keutuhan NKRI, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bekerjasama dengan FKDMI (Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia) menyelenggarakan dialog pencegahan paham terorisme dan ISIS dikalangan para Dai Muda se-Banten.
Kegiatan ini akan diadakan pada hari ini tanggal 20 Oktober 2015 bertempat di Pondok Pesantren Al Fattaniyyah Serang Banten. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu seminar sekaligus dialog para Dai mua dalam merespon isu terorisme dan ISIS di kalngan umat Islam dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten.
Sekitar 300 orang muballigh dan dai se-Banten dijadwalkan akan hadir dalam acara ini. menurut pantia pelaksana kegiatan ini ada 3 hal pokok penting yang melatar belakangi kegiatan ini, yang meliputi;
Pertama, para muballigh atau dai merupakan personal utama dalam berhubungan dengan umat, karena mereka adalah garda terdepan untuk berhadapan dan membentengi umat dari pengaruh paham yang merusak keamanan dan ideologi bangsa.
Kedua, untuk memberikan pencerahan kepada umat, para dai dan muballigh itu harus dibekali dengan pengetahuan yang update tentang faham-faham yang bersifat kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Teroris ISIS, dan diharapkan penyampaiannya kepada umat tidak hanya berkisar kepada ibadah wajib tapi juga berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kedamaian dalam upaya pencegahan faham terorisme dan ISIS.
Ketiga, para dai dan muballigh dituntut untuk menyampaikan Islam yang ramah dan bukan Islam yg “marah” sehingga wajah Islam akan selalu baik dan jauh dari sifat radikalisme, anarkis bahkan terorisme”.
Atas dasar tulah kegiatan ini perlu kiranya diadakan agar semangat menjaga keutuhan NKRI bisa terjaga dan jauh dari teror yang berkembang seperti saat ini.
Acara dialog yg rencananya akan dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan Mayjen TNI Agus SB ini, akan di isi oleh narasumber-narasumber yang handal diantaranya Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA (mantan Wakil Menteri Agama RI), Mokhammad Yahya, Ph.D (intelektual Muslim), Ali Fauzi (mantan Teroris), dan praktisi-praktisi ahli lainnya yang mendukung program acara dialog tersebut.