Presiden Joko Widodo memaparkan isu-isu yang akan dibahas Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kuala Lumpur Malaysia. Isu yang akan dibawa Indonesia antara lain terorisme, Laut China Selatan, dan pengungsi.
“ASEAN perlu meningkatkan kerja sama intelijen dan melakukan kerja sama dalam perkuat peraturan hukum,” ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip dari keterangan pers Tim Komunikasi Kepresidenan yang diterima merdeka.com, Sabtu (21/11).
Jokowi turut mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Paris pekan lalu, dan Mali kemarin. Khusus untuk Laut China Selatan, Presiden Jokowi menekankan jika perdamaian dan keamanan harus tercipta.
“Perdamaian dan keamanan Laut China Selatan harus tercipta dan hukum internasional harus dihormati,” ucapnya.
Jokowi juga mengingatkan mengenai kebakaran hutan di Indonesia. Dia mengatakan kebakaran hutan menjadi semakin buruk juga dipengaruhi El Nino.
Presiden ketujuh Indonesia ini mengatakan pemerintah sudah melakukan usaha semaksimal mungkin dari darat dan udara.
“Semua upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yaitu pemadaman darat dan udara dan telah dikerahkan lebih dari 30.000 personel. Pemadaman antara lain dengan modifikasi cuaca dan 325 ton garam sudah ditebar dengan menggunakan 4 unit pesawat, water bombing dan 120 juta liter air sudah disiramkan dengan menggunakan 23 unit helikopter,” terangnya.
Jokowi juga berterima kasih atas bantuan Singapura dan Malaysia, serta beberapa negara lain yang telah memberikan bantuan untuk memadamkan api.
KTT ASEAN berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Perhelatan ini sudah dilakukan 27 kali oleh negara-negara ASEAN setiap tahunnya.