Teroris Tak Lagi Gunakan Peluru, Tapi Lewat Pendekatan Politik

Jakarta – Teroris tak lagi menggunakan peluru dalam melancarkan
aksinya. Terbukti sepanjang tahun 2023 sampai April 2024 tak ada aksi
penyerangan oleh teroris atau zero terrorist attack.

“Strategi yang dilakukan sekarang ini oleh pelaku tindak pidana itu
bukan menggunakan peluru lagi, bukan melalui peluru tapi melalui
pendekatan-pendekatan media atau politik. Nah, ini yang berbahaya,”
kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT
Mayjen TNI Roedy Widodo di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan,
Selasa (30/4/2024).

Roedy mengatakan sasaran empuk para teroris dalam pendekatan media dan
politik adalah para perempuan, remaja dan anak-anak. Jenderal bintang
dua ini menekankan fenomena seperti ini akan menjadi konsentrasi BNPT
dan stakeholder terkait untuk ditanggulangi.

Ia mengungkapkan, tahun 2024 BNPT melakukan kegiatan prioritas bersama
untuk melakukan pencegahan. Baik mendirikan suatu pengorganisasian
untuk mencegah tersebarnya paham radikalisme terorisme, terutama
terhadap kegiatan perempuan, anak dan remaja.

“Kemudian, melakukan kegiatan asesmen kepada pihak-pihak yang
mempunyai tugas penting dan tugas khusus di lingkungan objek vital
yang strategis,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Daniel menyebut tak ada
serangan teroris sepanjang 2023. Ia mengucap syukur atas kondisi
tersebut.

“Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satupun serangan teroris
secara terbuka yang terjadi di indonesia atau zero terrorist attack,”
kata Rycko beberapa waktu lalu.

Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri ini mengatakan
kondisi ini merupakan prestasi luar biasa. Fenomena ini pun disebut
menjadi perhatian dunia.

“Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris
dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif,
namun mampu mencatat sejarah, tidak ada satupun serangan teroris
secara terbuka sepanjang tahun 2023,” jelas Rycko.