Kolombo – Sel-sel teroris yang bertanggung jawab atas serangan bom Sri Lanka diduga tengah mencari relawan untuk menjadi bomber guna melancarkan serangan kedua. Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe.
Ia mengatakan para penyelidik berusaha memahami mengapa sel teroris yang terkait dengan ISIS, yang menewaskan sedikitnya 253 orang, memiliki bahan peledak dalam jumlah besar dan belum digunakan. Beberapa di antara bahan peledak itu telah dibuang di rumah-rumah persembunyian di seluruh negera itu.
“Apakah mereka menyimpan (bahan peledak) untuk melakukannya (serangan) lagi? Mungkin ini akan memicu orang lain untuk bergabung. Pasti ada orang yang memberi mereka bahan peledak,” duganya seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (27/4).
Baca juga : Turki Dakwa Pekerja Konsulat AS Terlibat Jaringan Teroris
Perburuan kaki tangan sembilan pembom bunuh diri berlanjut pada hari Sabtu. Sebanyak 15 mayat, termasuk enam anak-anak, ditemukan setelah pertempuran sengit di pantai timur Sri Lanka.
Juru bicara militer, Sumith Atapattu mengatakan, empat pria bersenjata dan seorang warga sipil tewas dalam baku tembak.
Baku tembak antara pasukan dan tersangka militan meletus pada Jumat (26/4) malam di Sainthamaruthu di Ampara, sebelah selatan Kota Batticaloa, tempat salah satu peristiwa ledakan di hotel-hotel dan gereja-gereja terjadi.
“Sejumlah pria bersenjata menembaki pasukan ketika mereka berusaha menyerbu sebuah rumah,” ujar Sumith Atapattu.
“Dalam tembakan balasan kami, dua pria bersenjata tewas,” tambahnya seraya menambahkan bahwa seorang warga sipil yang terperangkap dalam baku tembak juga tewas.