Bamako – Konvoi kendaraan yang mengangkut tentara Mali diserang oleh kelompok teroris di Tessit, wilayah Gao, Selasa (16/3/2021). Akibat insiden itu 33 orang dikabarkan tewas.
Dikutip dari reuters, Rabu (17/3), Kementerian Pertahanan Mali menyatakan, korban tewas akibat serangan tersebut hingga kini mecapai 33 orang. Selain itu 14 tentara mengalami luka.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan tersebut. Namun kelompok militan, banyak di antaranya berhubungan dengan Al Qaeda dan ISIS, meningkatkan serangan di wilayah Sahel Afrika dalam beberapa tahun terakhir, memaksa ribuan orang mengungsi.
Berdasarkan analisis Proyek Data Peristiwa dan Lokasi Konflik Bersenjata (ACLED) menunjukkan, serangan kelompok militan, kekerasan antar-etnis, dan pembunuhan oleh pasukan keamanan, pada 2020 menjadikan Mali sebagai negara paling mematikan.
Selama ini, tentara Mali memang tengah berjuang menghadapi pemberontakan militan yang telah menyebar dari kawasan utara menuju kawasan lain di negara tersebut, kawasan yang secara etnis cukup beragam dan sering bergejolak.
Kegagalan tentara Mali pada 2012 untuk menumpas pemberontakan membuat Mali Utara kini berada di bawah kendali militan terkait Al-Qaeda. Kampanye Militer yang dipimpin Perancis pun diluncurkan untuk melawan militan.